↻ Lama baca < 1 menit ↬

Ulat daun lembayung bukan untuk lauk

Sudah lama, dalam hitungan tahun, saya tak merasakan sayur bobor daun lembayung atau daun kacang panjang. Tadi kebetulan Aki Sayur lewat, menawarkan empat ikat daun lembayung. Murah. Rp5.000. Entah berapa keuntungan dia.

Saat saya memfotoi daun, tampaklah seekor ulat. Mungkin inilah yahh disebut ulat penggulung daun (Lamprosema indicata Fabbricus), salah satu hama bagi lembayung, menemani ulat grayak atau ulat tentara (Spodoptera litura F.).

Ulat daun lembayung bukan untuk lauk

Supaya juru masak tak ketakutan, saya menugasi diri memetiki daun dan seterusnya. Saya bayangkan, ulat ini tak gatal, misalnya ikut terebus mungkin mengandung protein ya.

Oh, saya teringat saat memilih lalap pohpohan di warung sunda, yang berlubang pun saya pilih dengan asumsi daunnya terbebas dari pestisida. Padahal bisa saja si ulat sudah kebal. Juga bisa larva hama tak tercuci habis. Ehm, ini ujian bagi kekebalan tubuh — memang sih beberapa kali saya tak lulus.

Lembayung. Bisa berarti warna antara merah dan ungu. Ada dalam lagu dan puisi. Oh ya, belasan tahun lalu saya kenal seorang gadis yang sering berhijab ungu muda sampai pink, namanya Ajeng Lembayung. Dia seorang guru bahasa Mandarin. Semoga kabarnya baik.

Ulat daun lembayung bukan untuk lauk