Jika edisi digital mengenal kedatangan di rumah pembaca, dia nongol bareng edisi cetak. Saya menikmati transisi.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Anak Bajang Mengayun Bulan versi tablet dan cetak

Ya, sampai kini saya masih melanggani Kompas digital, termasuk e-paper, maupun kertas. Pagi ini edisi cetak datang sekitar pukul delapan kurang seperempat, saat saya sarungan di teras akan memulai baca Anak Bajang Mengayun Bulan versi layar non-e-paper dalam aplikasi di tablet, yang terbit pukul 06.46 — kalau versi kertas digital lebih dini.

Saya sempat menimbang, harus membaca yang versi mana. Akhirnya saya putuskan yang berupa kertas: ada sensasi arkais keresek-keresek koran baru yang masih gres, belum dibaca orang, sehingga lipatannya masih rapi.

Saya menikmati transisi dunia kertas ke dunia digital. Tetapi untuk buku kadang lebih nikmat yang kertas dengan segala kekurangannya.

Kompas datang kesiangan

8 thoughts on “Dua jalur konsumsi media

  1. buku, oh lama nian saya tidak membaca secara serius. Entah kenapa saya, sejak sekian tahun silam, kehilangan gairah membaca buku.

    Pidihil saat usia SMA saya pelahap karya Budi Darma, Misbach Yusa Biran, Nugroho Notosusanto, Hamzad Rangkuti, dan seterusnya….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *