Pagi ini mendung. Belum hujan. Suasana muram. Setetes jejak embun di daun purple heart sedikit menghibur. Balitbang Kementerian Pertanian menyebutkan, jika Tradescantia pallida sering terkena sinar matahari, warna daun akan lebih mencolok.
Pallida dalam bahasa Latin berarti pucat. Mungkin si bunga ungu, yang di Indonesia disebut bunga adam hawa, itu tak membawa suasana ceria padahal rukun sebagai pasangan. Adam dan Hawa hanya berdua, salah satu dari mereka akan bercabang hati dengan orang ketiga yang mana?
Ungu. Muram. Pucat. Lalu saya teringat band tua Deep Purple. Salah satu versi dongeng mengatakan, nama ini atas usulan gitaris Ritchie Blackmore untuk menggantikan nama band Roundabout.
Dari mana nama itu? Judul lagu kesukaan neneknya, ciptaan Peter DeRose (1933).
Baiklah agar pagi tak muram, saya akan menyuruh Spotify menyanyikan beberapa lagu dari kugiran sepuh Deep Purple, tapi bukan dari album ini, yang tak semua fans suka bahkan ada yang belum tahu — dulu yang mengasetkan adalah Aquarius, bersampul kertas foto hard B/W. Tak cocok untuk pagi.
¬ Arsip posting purple heart sebelumnya
2 Comments
Pagi saya agak kelabu krn mengawali hari dgn mengantar anak ragil cowok ke dokter langganan tak jauh dari rmh. Tapi kemudian menipis agak kelabunya, saat dokter bilang hanya flu biasa (demam-pusing) — dan sedang musim.
BTW Deep Purple sy tidak ngefans sehingga enggak tahu lagu2nya, hanya satu-dua.
Semoga lekas sembuh.
Anak saya juga lagi flu padahal di rumah terus, WFH.
Ttg Deep Purple, saya bukan fan berat, dan tentu tak tahu semua album maupun lagunya.
Saya tahu band itu saat SD, dari single vinyl Speed King.