Kita pun bisa jadi ODGJ

Ibarat porselen, kita ini bisa retak. Dalam kasus tertentu, retakan bisa dilem lagi tetapi kita bukan lagi mangkuk yang utuh.

▒ Lama baca < 1 menit

Setiap orang bisa menjadi ODGJ

Tadi sehabis hujan lalu memotreti daun, tiba-tiba di layar ponsel tampak punggung lelaki bugil berjalan. Kaget saya. Lalu saya amati dia memutar balik, dan saya foto, lalu hasil tersensor saya laporkan ke grup WhatsApp RT dan memohon petugas keamanan bertindak agar orang tersebut, warga tetangga kompleks, tak bikin perempuan dan anak-anak ketakutan.

ODGJ menjadi tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah, bahkan menteri kesehatan membuat peraturan untuk mencegah pemasungan (Permemkes No. 54/2017). Masyarakat ikut bertanggung jawab.

Setiap orang berpeluang menjadi ODGJ karena manusia itu rapuh, ada saja hal yang bisa mengganggu kesehatan mental kita.

Ibarat porselen, kita ini bisa retak. Dalam kasus tertentu, retakan bisa dilem lagi tetapi kita bukan lagi mangkuk yang utuh.

4 Comments

Zam Selasa 15 Februari 2022 ~ 01.24 Reply

di Berlin saya sering melihat orang dengan gangguan jiwa semacam ini.. ngga telanjang, sih.. wong dingin.. kadang suka teriak-teriak sendiri, dan sekitarnya tidak peduli.

Pemilik Blog Selasa 15 Februari 2022 ~ 11.55 Reply

Kasihan ya.
Padahal di negeri maju.

junianto Minggu 13 Februari 2022 ~ 13.48 Reply

Waduh!

Pernah lihat kayak gitu tapi di tempat jauh dari rumah, tidak kenal orangnya.

Ini warga tetangga kompleks perumahan Paman, orang yang dikenal, atau diketahui, rasanya gimana gitu.

Pemilik Blog Minggu 13 Februari 2022 ~ 15.05 Reply

Selama ini dia cuma jalan kaki bertelanjang dada, kadang ngomyang. Tapi ya tetap bikin takut perempuan. Mestinya pihak kelurahan turun tangan.

Tetanggaku kompleks dalam arti kampung di sebelah kompleks, beda RW. Saya tahu dia orang mana ya dari grup RT.

Tinggalkan Balasan