Untuk Paman…

Apa boleh buat, meskipun blog sudah surut, terutama pembacanya, namaku kadung jadi Paman Tyo.

▒ Lama baca < 1 menit

Hadiah untuk Paman Tyo

Ketika kurir memberi tahu kiriman itu untuk Paman Tyo, aku pun heran. Jarang yang mengirimkan sesuatu untukku di rumah dengan nama itu. Kalau aku yang memesan barang, atau teman lain yang mengirimkan, pasti pakai nama Antyo. Tahun ini adalah yang kedua untuk sang paman. Yang pertama berupa minuman herbal kesehatan, rasanya enak. Dan yang kedua adalah satu set wewangian, tapi lilin aromatik dalam botol tak terangkut, harumnya ohhhh…

Terima kasih untuk semua pemberi hadiah, apapun nama yang diterapkan untukku.

Kadang aku merasa aneh, masih punya nama panggilan Paman Tyo, sesuatu yang aku buat sendiri saat ngeblog dengan nama identitas jelas, 2006, lalu akhirnya melebar di luar media sosial terutama di luar dunia blog. Bahkan seorang eksekutif sepuh perusahaan besar pun selalu menyapaku Paman, termasuk ketika memperkenalkan aku kepada temannya yang juga senior, “Ini Paman Tyo.”

Sekian belas tahun silam ketika berbicara di sebuah forum nasional, isinya para pembina kepanduan, panitia menyebutku Bapak Paman Tyo. Demikian pula dalam sebuah lokakarya penulisan untuk para guru di sebuah provinsi, namaku adalah Bapak Paman Tyo.

Beberapa eks-sejawat juga memanggilku Paman. Mereka bukan pembaca blogku tapi diberi tahu entah siapa itulah nama aliasku. Padahal aku saat berkenalan dengan orang selalu menyebut diri Antyo. Apalagi kini setelah ngeblog tak menarik lagi bagi banyak orang.

Akhirnya istriku pun menyesuaikan diri. Di depan orang lain yang menyebutku Paman, dia menyebut suaminya begitu.

Pernah seorang warga kompleks tiba-tiba menyebutku Paman. Aku pura-pura tak mendengar, dan baru menanggapi setelah dia menyebut aku seperti biasanya.

8 Comments

Zam Selasa 15 Februari 2022 ~ 01.30 Reply

kalo “Mas Paman”, siapa yang ngasih julukan ya?

saya ingat waktu masih bekerja di lantai 3, pas paman berkunjung.. saya sering memanggil “paman”.. setelah paman pergi, atasan saya waktu itu bertanya kepada saya, “kamu keponakannya Mas Antyo?” 😆

Antyo® Selasa 15 Februari 2022 ~ 10.03 Reply

Hahahaha. Nama Paman hanya ada di dunia blog. Celakanya, pada saat musim blog, ada yang namanya kopdar dan berkenalan di dunia nyata, maya. Padahal social network platform memang dirancang untuk mempertemukan dua dunia. 😇

Antyo® Selasa 15 Februari 2022 ~ 10.05 Reply

Ada beberapa gak tahu siapa yang mulai. Mbilung, Simbok Venus, Bung Iman, Wicak, manggil saya Mas Paman. 😁

junianto Sabtu 12 Februari 2022 ~ 22.29 Reply

Selamat malam, Bapak Paman Tyo….

Antyo® Minggu 13 Februari 2022 ~ 07.47 Reply

Selamat pagi, Mas Lik Jun

junianto Minggu 13 Februari 2022 ~ 07.59 Reply

Nggih, siyap.

Wau dalu sampun sare nggih?

Pemilik Blog Minggu 13 Februari 2022 ~ 08.45

Dèrèng, nanging hape sampun tilem 🙏

junianto Minggu 13 Februari 2022 ~ 09.02

Wah sae niku.👍 Hape tilem rumiyin, nyaosi wekdal kangge ingkang kagungan istirahat mata kaliyan driji….

Tinggalkan Balasan