Bude kini suka belanja via aplikasi ponsel tapi tak mau mengisi saldo e-wallet.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Istri doyan belanja online, tapi yang bayar suami

Pakde Tono Jangkrik masih bugar. Langsing, rajin olahraga, merokok secukupnya, menikmati hari tua dengan berkebun. Ketika bersua Kamso di jembatan saat gowes pagi, dan ditanya kabar Bude Tini, Pakde tertawa, “Ada kemajuan tapi merepotkan.”

“Lho gimana itu?” tanya Kamso.

Pakde katakan, sejak keponakan perempuan pindah ke rumahnya untuk mengungsi dan WFH karena teman satu indekosan kena Covid-19, si Neng telaten mengajari budenya memesan makanan via Gojek dan berbelanja dari aplikasi lain. “Pake praktik,” kata Pakde.

Panduan si Neng efektif. Dimulai dari pengisian saldo dari rekening dan akun dia buat Bude, lalu Pakde yang menggantinya, akhirnya Bude lancar bertransaksi.

“Dulu saya ajari pake Gofood dan Tokopedia, Bukalapak, nggak mau, takut ketipu, dimaling secara digital dan sebangsanya,” kata Pakde.

“Sekarang, Pakde?”

“Makanan apa aja dia pesen, buat orang lain. Barang kecil juga, buat orang lain, termasik door prize arisan online.”

“Terus tadi Pakde bilang merepotkan itu apa?”

“Yang top up saldo tetep saya. Dia nggak mau ambil dari rekeningnya, alasannya belum nginstal aplikasi mobile banking. Pernah dia pake pay later saya tegur. Keponakan juga saya tegur.”

¬ Gambar praolah: Shutterstock

5 thoughts on “Bude Tini doyan belanja daring

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *