Salah satu hasil iseng memotreti tanaman di luar pagar orang adalah jadi mengenal nama vegetasi. Ternyata ini jarak Bali. Eh, ralat: jarak bali, seperti menuliskan serabi solo, lumpia semarang, gudeg jogja*, dan nasi padang.
Jarak bali (Jatropha podagrica) masih satu genus dengan jarak pagar (Jatropha curcas), namun berbeda dari jarak pohon (Ricinus communis). Masing-masing punya faedah.
Jarak bali bisa dipercaya dapat mengurangi rasa sakit, entah bagaimana cara memanfaatkannya. Sedangkan jarak pagar bisa diolah jadi biodiesel. Adapun jarak pohon bisa mengobati koreng, entah dengan cara apa.
Yang pasti, jaga jarak itu perlu. Misalnya terhadap mantan.
Jaga jalak? Juga perlu. Misalnya jalak bali (Leucopsar rothschildi) yang dilindungi. Pada awal 2000-an, seorang ornitolog memberi tahu saya, jalak bali si Singapura lebih banyak daripada di Bali. Saat itu Indonesia belum punya pusat penangkaran.
¬ Gambar jalak bali: ebird.org
¬ Menurut PUEBI, batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura, bukan nama jenis sehingga nama geografis diawali dengan huruf kapital
5 Comments
Ini jurnalis yang bener. Memberitakan itu ya lengkap, dicarikan nama Latinnya biar tidak salah sebutan. Jurnalis yang memang harus berusaha keras untuk membuat pembaca mengerti fakta dan konteksnya. Tidak seperti jurnalis yang hanya mengejar klik, mendasarkan berita dari status media sosial entah siapa atau komentar pembaca saja.
Lho ini blog personal, bukan laman jurnalistik 🙏😇
Tunggak jarak mblarak
Tunggak jati semi
Disirami, dijogo kang titi
Tunggak jarak mblarak
Tunggak jati semi
Jati tuwo cagak’e pendopo
Pendopo atau pondokan 24 kamar?
Coba saya tanyaken Koes Plus dulu.