DIY itu bukan nama provinsi melainkan swakriya yang merupakan padanan untuk do-it-yourself. Nah, jeriken yang dibedah supaya punya pintu, agar sebagai kotak sakelar tetap tahan air hujan, tapi mudah diakses tangan, ini lumrah di lingkungan saya.
Sakelar apa? Lampu penerangan jalan umum (PJU). Warga memasang sendiri, dengan mengambil setrum dari kabel PLN. PLN pernah memutuskan sambungan tak berizin itu tapi kemudian warga memasang lagi. Kenapa?
Meskipun warga membayar iuran PJU dalam tagihan listrik, Pemkot Bekasi tak menyediakan penerangan. Soal PJU ini memang tanggung jawab pemkot, PLN hanya menjual setrum.
Lalu keamanan instalasi warga, dalam hal sakelar dan kotak pelindungnya, bagaimana? Mungkin pemkot akan bilang, bukan kami yang memasang kenapa kami yang harus bertanggung jawab. Tugas kami hanya menerima iuran. Keren kan?
Pada 2015 Pemkot Bekasi pernah menunggak tagihan PJU Rp3,3 miliar per bulan untuk 31.500 titik.
7 Comments
bayar pajak PJU tapi ga ada lampu.. 😫
Memang negeri komedi ini
Serius, sy baru tahu kepanjangan DIY ini 🙈gara2 konten Paman sebelumnya yg kapan hari itu, yg singgung suami aleman. Baru tahu setelah, kala itux sy searching. 😁
Tentang kotak sakelar listrik DIY, yg pernah sy lihat adalah yg pakai bahan mantan eh bekas wadah cat ukuran 5 kg sbgmn disebut tuan sandalian.
DIY akhirnya jadi nama toko perkakas, Mr DIY. Iklan lowongan di tengah pandemi pernah saya blogkan.
Selain menggunakan potongan jerry can plastik, lazim juga menggunakan bekas wadah cat ukuran 5kg.
Oh iya, ya.
Selalu ada cara.
Kecuali bagi pemkot dan pemkab dalam memperluas PJU termasuk dengan sel surya.
Tes apakah bisa?