Tadi sebelum sampai ke warung telur, saya melewati tanaman berduri itu lagi. Karena kemarin baru menjepret batang berduri sudah bersilatutahmi dengan pemilik pohon, bunganya pun tak saya lihat. Tadi saya lihat bunganya. Pucat, tidak menarik.
Barusan saya coba mengidentifikasi bunga ini melalui Google. Ternyata dalam keluarga dia, Euphorbia milii, tak semua bunganya pucat. Entah kenapa tadi saudaranya di batang yang sama juga pucat.
Konon tanaman inilah yang dulu dijadikan mahkota duri untuk dipasangkan ke kepala Yesus Kristus. Melengkapi sakit karena lambung ditusuk tombak sementara tangan terpaku pada palang salib, setelah sebelumnya disesah dengan cambuk penyayat dan pengempuk daging. Di era multimedia ini semoga guru-guru sekolah Minggu bisa mencontohkan bahan yang mirip mahkota duri berikut contoh flagrum.
Manusia selalu punya cara, lalu menciptakan alat, untuk menyiksa, atas nama apapun.
Meskipun punya jejak pemakaian yang menyeramkan, mahkota duri atau pakis giwang dipercaya punya khasiat. Antara lain bunganya bisa mengobati bisul.
7 Comments
bunganya pucat mungkin abis jatuh, paman..
*joke bapacc-bapacc* ๐คญ
Hahahaha. Kayak cerita semangka Madura ๐
Benar, kembang pucat memang tampak tidak menarik. Lebih skoy bunga yang ngejreng.
Padahal yang pucat mungkin ceria di dalam, dan lebih setia.
badalaaaa!
Oh gitu ya?
๐๐๐๐