Seni rupa kontemporer di perumahan

Dengan maupun tanpa biennale di luar sana, menarik juga kalau warga perumahan bikin gelaran seni rupa "kontemporer".

▒ Lama baca < 1 menit

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

Mungkin pikiran saya kadang kurang beres. Saat berjalan kaki lalu sesutu terlihat oleh mata, saya bisa melamun ringan agak jauh. Di dekat rumah ada sebongkah puing tembok di atas sebuah bidang entah apa. Saya pun tergoda memotretnya dan membayangkan sebuah instalasi atas nama seni rupa kontemporer.

Emang seni kontemporer itu apa? Entah. Saya bisa menerapkannya terhadap apa saja, termasuk terhadap hal yang saya tidak mudheng.

Maka saya membayangkan bongkah puing dan kubus alasnya dipindah ke sebuah galeri. Dengan penataan layak, berikut tata cahaya genah, sehingga laik bidik bagi kamera, jadilah sebuah karya seni. Yang saya butuhkan tinggal kurator bereputasi, yang bisa meyakinkan para wartawan desk seni, sehingga bongkah yang saya pajang bersama karya lain sejenis pantas disebut seni.

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

Belasan tahun lalu, di Bentara Budaya, Jakarta, teman saya kesal sekaligus geli. Dia yang sebelumnya pewarta seni rupa di Tempo dan The Jakarta Post, lalu menjadi direktur sebuah yayasan seni kontemporer di Yogyakarta yang punya program residensi, seusai pidato membuka pameran menanggapi saya, “Lha kowé sapa, Tyo? Silakan aja. Sakkarepmu! Hahahaha!”

Apa sih yang saya katakan?

“Wooo… ha kalo cuma seni atas nama kontemporer aku juga bisa bikin instalasi, tanpa harus menunjukkan kemampuan dasar drawing. Sing penting bisa blablabla ngomongin konsep,” kata saya.

Mohon maaf, apresiasi seni saya memang terbatas. Tapi kalau suatu saat saya terlibat kegiatan seni, Anda jangan kaget dan jangan banyak tanya.

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

8 Comments

Yeni Setiawan Rabu 2 Februari 2022 ~ 11.25 Reply

Saya jadi membayangkan Paman memajang foto itu di marketplace NFT seperti OpenSea. Perkara laku atau tidak, itu urusan lain :D

Pemilik Blog Rabu 2 Februari 2022 ~ 12.22 Reply

Baiklah nanti kalo sudah bisa beli deposit ETH saya lakukan 🤣

junianto Selasa 1 Februari 2022 ~ 13.07 Reply

Baiklah, saya akan menyaksikan Pameran Onggok. Tapi bukan hari-hari ini, krn berlangsungnya lama, sampai 22 Februari, dan 24 jam.👍😬

Antyo® Rabu 2 Februari 2022 ~ 12.44 Reply

Di poster satunya malah sampai 28 Februari 2022. 🤣

junianto Rabu 2 Februari 2022 ~ 13.15 Reply

Iya tadi sy lht ada yg tgl 28. itu poster yg di mana to?

Sy sempat mengira salah lihat (angka 28 terbaca 22) tapi ternyata memang ada dua poster, tgl 22 dan 28?

ini sy lht, tgl 22 lagi spt kemarin.

bingung, sy.🙁

Pemilik Blog Rabu 2 Februari 2022 ~ 13.38

Nggak usah bingung. Yang satu itu featured image, takkan muncul dalam laman single post.

Ya serupa dua versi ilustrasi untuk posting ttg plus minus wartawan ngeblog.

junianto Rabu 2 Februari 2022 ~ 13.53

maapken, sy memang ndembik.🙈

Pemilik Blog Rabu 2 Februari 2022 ~ 17.26

Secara bertahap akan berkurang kok. Harus optimistis. 🙏

Tinggalkan Balasan