Pernah saya blogkan, antara lain ini, bahwa grafiti titit ada di mana-mana. Perlu penjelasan lintas bidang keilmuan untuk beroleh jawab atas penuangan ekspresi berupa phallus atau lingga alias penis. Pagi tadi saya melihat di kios rumah samping masjid.
Di petilasan purbakala kita juga banyak arca maupun relief batu yang menggambarkan lingga dan biasanya bersama yoni. Contoh yang terkenal adalah Candi Sukuh, di Karanganyar, Jateng.
Peninggalan Romawi Kuno juga mengenal bentuk penis. Begitu pula peninggalan Mesir Kuno. Lalu jangankan berupa gambar dan bentuk trimatra, grafiti dengan kata “penis man” pun dua tahun lalu bikin sibuk polisi Tempe, Arizona, Amerika Serikat.
Tentu latar belakang setiap visualisasi penis maupun kata verbal dalam grafiti tadi berbeda. Bakal panjang penjelasannya.
2 Comments
Hobi nggambar manuk di jalanan gini kelainan, ya, Paman?
Mmmmm gak tau saya. Psikolog yang bisa jelasin, begitu juga para penekun cultural studies 🙏