↻ Lama baca 2 menit ↬

Zhong guo ren atau orang Cina Tionghoa

Sudah kecapaian rasanya membahas kebencian sebagian kalangan terhadap Cina — ya orang Cina atau Tionghoa, yang hidup di Indonesia, maupun orang Cina di Tiongkok dan negeri lain, dan tambah lagi kebudayaan Cina.

Meskipun demikian, dalam kehidupan sosial masalahnya belum tentu konsisten hitam putih. Dalam kasus tertentu bisa saja unsur laten terus mengendap, lalu ketika seorang non-Cina punya masalah dengan orang lain yang kebetulan keturunan Cina, muncul kekesalan, meskipun dalam hati, “Dasar Cina! Biar gimana-gimana juga Cina.”

Atau seseorang non-Cina yang kadung menganggap semua orang Cina itu tidak baik, akan memberikan pengecualian untuk yang baik, “Padahal Cina lho.”

Lalu terdengar koreksi, “Orang Cina juga gitu sama kita, nganggep jelek semua.” Kita? Orang keturunan Cina bukan kita, bukan orang Indonesia.

Tadi saya sebut persoalannya belum tentu merata hitam putih secara konsisten. Saya pernah menanya seseorang yang menyebut diri anti-Cina dan membenci apapun yang serba-Cina, “Lha situ suka bakmi, kadang pakai baju koko…” Hanya dengusan yang menjadi jawaban.

Seseorang dari angkatan yang jauh di atas saya, yang selalu berprasangka buruk terhadap Cina, saat muda suka cerita silat Cina dari O.K.T. sampai Kho Ping Hoo, film produksi Shaw Brothers sampai Golden Harvest, mengagumi Shan Kuan Ling Fung sampai Lin Ching Hsia, dan tentu gemar Bruce Lee. Tapi terhadap lagu Mandarin, atau Canto-pop, dia bilang terus terang tidak suka, bahkan melecehkan. Lalu anak dan keponakannya di rumah kemudian suka serial Meteor Garden, sementara istrinya suka Legenda Ular Putih.

Ternyata dalam keseharian, sikap seseorang bisa bercabang. Berterus terang menyebut diri anti-Cina, tapi selalu bilang gocap, cepek, gopek, dan seterusnya, serta akrab dengan kata cincai. Ketika sakit gigi dia lebih memilih obat Cina. Manakala turun berok, dia pergi ke sinshe. Dan tentu selalu menggunakan ponsel buatan Cina, apapun mereknya.

Jika menyangkut Cina dan kecinaan, banyak orang non-Cina mengalami keterbelahan diri.

Kiong Ho Shin Hi. Selamat Tahun Baru Imlek. Semoga membawa berkah bagi semua orang.