Tak ada rencana ke pasar tadi. Karena di Alfamart tak ada Degirol, saya pun bersepeda ke apotek rakyat di dekat Pasar Kecapi, Jatiwarna, Pondokmelati, Bekasi, Jabar, mengantre dengan menjaga jarak di bawah pohon mangga.
Obat saya dapatkan, saya berbelanja tahu dan tempe plus cabai dan jeruk nipis ke warung langganan, di luar pasar. Mumpung sepi, karena Omicron mengintai. Kalau nanti malam sampai subuh bukan sepi malah ramai karena banyak pembelanja — kalau tak ada PPKM.
Saya terakhir ke warung itu Mei 2020, dapat bonus gula pasir sebagai THR. Warung sudah berubah, pakai spanduk segala. Penjaga warung juga berganti orang. Tapi ada satu orang yang masih ingat saya, “Bapak dulu yang sering ke sini naik sepeda beli jeruk peras, kan?”
Sampai rumah saya dapat apresiasi sekaligus koreksi. Yang saya beli terlalu banyak padahal hanya untuk makan dua orang.
3 Comments
Paman sakit tenggorokan?
Yang dibeli terlalu banyak itu bisa buat stok to Paman.
Gak semua bisa buat stok. Kalo tahu bisa.
Saya asal ambil yang sudah diplastiki 🙈
Iya kemeng. Kalo dibiarkan jadi pintu masuk buat kuman oportunistik