Punya perkakas memadai itu menyenangkan kalau tahu cara memakainya. Tak hanya tahu tapi juga bisa.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Mengganti baterai lampu clip on ransel dan helm Rockbros

Setelah baterai lampu clip on habis, bisa untuk ransel dan helm, saya baru menggantinya siang ini. Saya pasang lampu itu karena lampu LED byar-pet bawaan helm susah dibongkar. Inti cerita: pekerjaan sukses.

Romantika? Ada. Baru setelah mulai membuka lampu berpegas itu, saya ingat kenapa tak mengecek dulu tipe baterai kancingnya di internet. Apa boleh buat. Lanjut. Ternyata CR 2032. Masih ada stok buat remote controller mobil, sempat akan saya pakai untuk pengganti baterai pengukur gula darah.*

Mengganti baterai lampu clip on ransel dan helm Rockbros

Ada untungnya punya perkakas kecil. Bisa untuk buka kacamata sampai lampu, kalau sekarang masih ada kaset sekrupan, bukan lem mati, juga bisa. Tapi selain obeng, urusan bongkar lampu ini juga butuh pendorong as engsel. Untung dalam set alat tersedia. Kerepotan terjadi saat mengembalikan as pengunci pegas. Untung saya punya tang kecil pembuka segel galon.

Begitulah, punya alat memadai itu menyenangkan, kalau… dapat memakainya. Saya punya satu set pembuka ponsel dan tablet tapi belum pernah memakai. Saya beli karena ingin membuka Harman Kardon Onyx Studio 3 tapi urungkan. Saya cari tukang servis ponsel dan laptop terdekat belum dapat, padahal saya cuma mau ganti baterai 18650 yang tersolder.

Lampu LED clip on untuk ransel dan helm

Intinya saya suka membongkar pasang. Urusan bongkar sering sukses tanpa dapat sertifikat. Tapi urusan pasang bisa Anda tebak.

Barang sepele yang bongkar pasangnya sulit adalah kotak freezer kulkas. Teknik pengunciannya seolah sederhana tapi kuat. Sayang buku manual pabrik tak memberikan panduan bongkar. Untung ada YouTube.

Tool set ukuran kecil yang Herman

*) Saya punya alat ukur gula darah tapi selalu gagal memakainya padahal sidik jari berdarah sudah mengotori alat, bahkan ada tetesan darah di lantai

8 thoughts on “Bongkar pasang itu menyenangkan, terutama bongkarnya

  1. BTW tadi sy cek ternyoto Harman Kardon Onyx Studio 3 itu spiker bluetooth.

    Sy nggak akrab dgn yg begituanπŸ™ˆ

    Sy lebih ngerti Yamaha YT 115, Yamaha DT 100, Yamaha GT 80, Suzuki TS 125, Kawasaki KE 125, Kawasaki KS 125, Honda XL 125….

  2. saya juga termasuk yang suka bongkar dan mumet masang.. πŸ˜…

    soal buku panduan, makin lama isinya juga makin tipis. katanya kalo produk ga ada panduannya, berarti produk itu user friendly..

    saya beli satu alat ukur elektronik lewat Amazon. panduan penggunaannya dikirim leeat e-mail untuk menekang ongkos produksi..

  3. Zaman dahulu sy biasa bongkar pasang tapi sekarang ogah krn pasti hasilnya ndembik. Dahulu sekali, contohnya, sy berani bongkar pasang karburator motor, dan beres, sekarang ogah krn hasil tidak beres, kemudian hrs ke bengkel.

    O ya Harman Kardon Onyx Studio 3 itu apa, to, Paman? Harman Kardon yg sy pernah tahu, di rmh seorang teman, pada tahun 1984, adalah tape deck.

    1. Karburator Mikuni dan Dellorto?
      Lalu nyetel platina?
      Barang analog itu sebetulnya menarik ya, setting tanpa instrumen, cuma pake feeling kayak montir kampung. Tapi saya ndak bisa.

      Harman Kardon merek audio, yang bersama AKG dan JBL dan lainnya akhirnya diakuisisi Samsung Electronics.

        1. Bersin irit tapi mbrebet.
          Lebih sisi lagi bensin banjir.
          Saya ndak paham otomotif. Kurang lanang.

          Paling repot itu Vespa edisi dulu. Karburator bisa banjir krn parkir miring atau jalan bergelombang, lalu busi jadi basah.

          Salah satu cara ngepasin platina pakai radio. Kalo kemeresek parah berarti setelan pengapian belum pas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *