Tadi sebelum membeli telur, dan kemudian es krim, saya ke warung bumbu masak karena lengkuas (Alpinia galanga) stok sudah mengering. Saya tanya istri berapa harganya, dijawab paling dua ribu. Tapi di warung harganya Rp3.000. Saya pun menawar supaya kelihatan paham harga, “Nggak boleh kurang, Bu? Bukannya biasa dua rèbu?”
Bu Warung berkelit, “Ini gede, Pak.” Baiklah. Sudah terbungkus.
Saya iseng cari info harga lengkuas. Tapi niat saya malah terbelokkan tawaran buah lengkuas. Ternyata ada buahnya. Menurut sebuah artikel di Alodokter, lengkuas dapat meningkatkan kesuburan pria.
Soal kesuburan saya teringat seorang kawan yang suka aneka herbal. Tiap pagi minum jamu rebusan seperti Jokowi. Ada entah akar entah daun entah kulit yang kadang dia jadikan minuman tapi bikin istri menghardik.
“Buat apa jaga kesuburan? Aku kan udah nggak bisa. Entar kalo Mas nakal di luar, dianya hamil, lahir anak sebaya cucu kita nanti. Idih, malu-maluin,” ujar sang nyonya.
Cucu mereka sudah lahir. Dan tak ada kasus memalukan karena herbal nakal maupun istri kehilangan lengkuas.
Harga Rp 3.000 masih ditawar???
Waduh, Paman ini kok… seperti saya kalau ditugasi belanja istri! 😬
Mari bersalaman 🙊🙈