Dini hari, menurut KBBI, adalah “pagi-pagi benar (pukul 03.00-05.00)”. Tadi pagi, pukul tiga kurang, karena saya terbangun lebih gasik, mruput, sudah membaca koran Kompas. Untuk berita hangat di edisi cetak dan e-paper, tentu tampak telat jika dibandingkan edisi teks di Kompas.id. Tapi ada yang lebih dulu nongol di edisi cetak. Apa?
Lha ya ini yang terbit lebih awal: cerber Anak Bajang Mengayun Bulan karya Sindhunata. Jilid yang muncul di edisi teks masih hari kemarin.
Apabila koran cetak tak datang, cerber baru bisa saya baca di edisi teks sekitar pukul enam pagi. Cerber edisi teks, pada Selasa lalu (4/1/2022), malah menyembul pukul 07.29.
Bukannya itu cuma cerita, fiksi, yang dikemas bersambung, bukan warta utama, sehingga membaca berselisih tiga jam maupun tiga hari sama saja?
Memang itulah salah seni koran cetak. Ada orang yang hanya membaca judul headline, lalu mencari berita olahraga di halaman depan, lalu jika tak ada akan langsung ke halaman sport. Dan ada juga setelah melirik judul berita utama akan langsung membaca cerber.
Pertanyaan saya, kenapa waktu tayang cerber edisi cetak lebih lekas ketimbang edisi teks?
*) Catatan: Oh ya, dulu ketika bekerja di Palmerah, Jakpus, pada saat tenggat hingga subuh, saya sudah membaca Kompas selepas pukul dua pagi, saat mobil ekspedisi sudah melesat meninggalkan percetakan menuju Bandung via Puncak dan melalui ke Jateng karena belum ada cetak jarak jauh di Bawen. Edisi daring waktu itu belum ada.
Soal lain: bisa terjadi edisi Jakarta, yang didistribusikan terakhir, punya isi berbeda. Kenapa? Ada berita dadakan. Maka dalam era media cetak ada istilah “stop press“. Proses cetak dihentikan, lalu dilanjutkan dengan isi berita susulan ringkas.
5 Comments
Dahulu bingits jika baca koran Kompas Minggu, setelah berita utama kemudian ke halaman cerpen, baca kartun, lantas naper/nama-peristiwa.
soal lain juga : versi “stop press” sekarang kayaknya “breaking news”.
Lha kan saya bilang era cetak. Breaking news era elektronik, setahu saya dimulai oleh TV karena menyela acara yang sedang berlangsung.
Betul, Paman, itu saya tulis “sekarang” maksudnya setelah era cetak.
Dulu pernah menyimpan beberapa edisi Kompas yang beda halaman depan itu. Cuma termasuk arsip yang hilang ketika pindahan rumah. Pas dari kampung balik Jakarta, sore baru baca itu koran sekalian buat teman di kereta. Sampai kost ada koran kemarin yang berbeda halaman depan. Menarik.
Artefak media senjakala Mas 😊