Menuju tahun baru, belajar cerdas dari sapu

Yeah... kepandiran maupun kepandaian kadang tak butuh penjelasan. Yang penting belajar tak kenal usia tapi tetap kenal tetangga.

▒ Lama baca < 1 menit

Ternyata gagang sapu bukan dari PVC tapi aluminium

Sapu lantai yang saya beli terakhir punya gagang lebih panjang daripada sapu lain. Tidak nyaman digunakan. Celakanya, saya selalu teringat harus memotong itu saat menyapu, padahal setelah itu mengepel.

Kemarin menjelang magrib saya potong gagang itu sejengkal. Menyamakan dengan sapu-sapu lama. Supaya ergonomis. Dengan demikian pangkal gagang tidak menusuk ketiak jika digunakan orang pendek. Tapi saat itulah kebodohan saya terbukti.

Anda boleh mentertawakan saya karena saya yakin saya punya teman. Setelah mulai menggergaji saya baru tahu kalau gagang yang saya sangka dari PVC ternyata aluminium yang dibalut plastik. Kenapa saya bisa sebodoh itu, yeah… kepandiran maupun kepandaian kadang tak butuh penjelasan.

Ternyata gagang sapu bukan dari PVC tapi aluminium

Rencana saya sebelum memotong, pangkal gagang bekas gergaji akan saya tutup dengan penutup gagang yang sudah tercerai. Ternyata tutup itu gagal saya copot karena menggigit sangat kuat. Kenapa sebelum memotong tak saya coba melepaskan tutup? Apapun hasilnya toh gagang tetap harus saya gergaji. Ini bukan soal kebodohan mestinya. Cuma kilah pembenar supaya tampak pintar.

Ada tutup gagang sapu lain sih tapi diameternya lebih kecil dari pipa aluminium terpotong itu. Tidak berjodoh.

Ternyata gagang sapu bukan dari PVC tapi aluminium

Tanpa penutup, jejak gergaji itu akan melukai tangan. Lalu saya balutkan karet ban sepeda, saya rekatkan dengan double sided adhesive tape. Lantas lidahnya saya tekuk ke dalam.

Bagaimana jika nanti karet itu terlepas? Pasti ada cara mengatasi tanpa harus mengikat dengan kawat agar tak melukai tangan.

Moral cerita?

Pertama: sotoy itu nggak soal sepanjang terhadap barang milik sendiri dan tak membahayakan orang lain.

Kedua: ketika sok tahu yang tak berbahaya itu dipraktikkan dan ternyata salah, berarti ada kesempatan belajar hal baru.

Ketiga: yang namanya belajar itu tak kenal usia, termasuk siap untuk kejeblos lagi, karena konon hidup itu dinamis.

Selamat tinggal 2021, mari kita gapai tahun baru, dengan kebodohan yang semoga juga baru.

2 Comments

soloskoy Jumat 31 Desember 2021 ~ 09.11 Reply

Keempat : Paman sebaiknya beli barang baru, dalam hal ini sapu, yang gagangnya tidak kepanjangan.

Ada tersedia di resto istri saya di Solo, dan khusus untuk Paman bisa dikirim sampai depan pintu rumah Paman….

Pemilik Blog Jumat 31 Desember 2021 ~ 13.11 Reply

Ongkir mahal, barang bisa rusak 😇🙏

Tinggalkan Balasan