Murid sekolah adalah sumber rezeki tukang sepatu keliling karena sepatu anak cepat rusak.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Namanya Dede, umur 30-an, bapak dari satu anak berusia enam bulan. Setiap setengah tujuh pagi dia sudah menyusuri gang depan saya, memikul dua kotak kecil, dengan menjajakan jasa, “Sol sepatu…”

Sudah sepuluh tahun dia mengurusi aneka alas kaki orang. Di Pondokmelati, Bekasi, Jabar, dia mengontrak bersama beberapa teman seprofesi, keluarga mereka tinggalkan di Tasikmalaya. Pagi ini sampai pukul sembilan dia pasti ngider di kompleks saya, lalu berpindah ke area lain, kalau lagi ramai pesanan maka sebelum magrib dia sudah pulang ke pondokan.

Katanya, berkeliling teratur itu perlu, supaya pelanggan hafal jam berapa dia lewat.

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Dalam sehari dia bisa menangani dua puluhan pelanggan, tapi kalau sedang apes bisa cuma dua rumah yang memanggil. Sepasang sandal dan sepasang sepatu dia kerjakan dengan mengelem dan menjahit selama seperempat jam. Nyonya pengorder memberinya Rp50.000, sudah termasuk tip Rp10.000, ditambah secangkir kopi penghangat pagi basah setelah hujan semalaman.

Kopi sasetan yang telah menjadi minuman dalam mug itu habis. Bukan karena dia tenggak tandas, karena hanya dia seruput seperempat, sisanya dia wadahi kantong plastik yang dia minta dari penjamu kopi. “Buat bekal,” katanya.

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Selama pandemi pendapatan Dede turun karena banyak anak sekolah belajar di rumah, sehingga sepatu mereka awet. Juga, ibu-ibu jarang pergi sehingga alas kaki mereka tak lekas jebol. Oh, ada lagi: menurutnya, meskipun ekonomi dikeluhkan berat, makin banyak orang membeli alas kaki baru, bukan menunggu tukang sepatu.

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Saya tak tahu apakah di kompleks bagus, apalagi dengan kluster bersatpam, ada tukang sepatu dan tukang jahit keliling. Dulu banget di kompleks saya sempat ada tukang patri keliling.

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Apabila tiada tukang sepatu lewat, pilihan banyak orang adalah ke mal, ada Stop ‘N’ Go. Tentu dengan dua kondisi: sejak dari rumah membawa sepatu rusak, atau sejak dari rumah sengaja mengenakan alas kaki yang minta direparasi.

Kisah tukang sepatu keliling di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar

Tentu, bagi Dede kalau sepatunya sendiri rusak bukan masalah, “Hehehe… kan bisa saya benerin sendiri, Pak.”

4 thoughts on “Tukang sepatu berharap anak sekolah masuk lagi

  1. saya berlangganan satu kanal Youtube shoe cobbler. usahanya reparasi sol sepatu. awalnya cuma buat dokumentasi tentang cara mereka ngesol, lama-lama jadi gede.. dari situ saya tau, tidak semua sepatu bisa direparasi solnya. beberapa sepatu memang dirancang untuk bisa disol ulang, ada yang tidak bisa (walau bisa, tapi usaha dan biayanya ngga sebanding). makanya sepatu rusak banyak yang perlu diganti karena memang rancangan dari pabriknya seperti itu.. tapi kalo cuma sol mangap karena lem tidak lagi kuat merekat, ya tukang sol begini bisa..

    dulu waktu di Bekasi ada tukan sol lewat dengan jam rutin. saya pernah pakai jasanya, bukan untuk nge-sol sepatu, tapi ganti baterai jam. dia juga nerima ganti jam dan kalkulator. suatu saat pernah nanya, kalo ada ponsel bekas dan mau dijual, bisa dijual ke dia apa pun kondisinya..

    1. Wah komplet infomu Zam, juga komplet di tukang sol.
      Saya pernah punya sepatu dengan sol gak bisa diganti. Zaman mahasiswa dulu. Kaki nyenggol sisa las bangku bus YK-Solo, sol jebol, isi bantalan kayak ampas tahu, njebrot. Artinya dia berjasa melindungi telapak kaki saya.

  2. Sudah lama nian enggak ada tukang (sol) sepatu keliling sobo kampung saya. Kalau saya mau mengelemkan/menjahitkan sepatu atau sandal, saya biasanya ke kompleks Alun-alun Keraton Surakarta, ada beberapa tukang sepatu di sana.

    Tukang jahit keliling masih beredar, meski jarang. Kapan hari, kalau tdk salah saat PPKM Darurat pertama, saya menjahitkan beberapa celana kolor yang sobek sedikit😁.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *