Aksi Kamisan ke-710, ikhtiar ingatan melawan lupa

Apa saja yang kita ingat tentang Aksi Kamisan dan Sumarsih sang ikon?

▒ Lama baca < 1 menit

Nama Sumarsih tak disebut dalam Aksi Kamisan 23 Desember 2021

Sudah melintasi dua masa kepresidenan, SBY dan Jokowi, Aksi Kamisan dimulai pada 2007. Berapa banyak foto di media berita dan media sosial yang telah membekukan aksi itu dalam gambar?

Banyak pertanyaan tentang itu, untuk siapa pun. Masihkah orang-orang ingat masalahnya? Lalu apa tuntutan aksi itu?

Ingatan bisa terkikis karena setiap jam benak setiap kepala terpapar aneka informasi. Rapat redaksi media mungkin sudah menjadi rutinitas mingguan ketika sehari sebelumnya menugasi fotografer untuk meliput Aksi Kamisan, siapa tahu ada yang baru, dan usahakan ada angle baru, dan pendekatan baru.

Hari ini sebuah foto berita di koran tak menyebut ikon Aksi Kamisan, seorang ibu 69 tahun bernama Maria Catarina Sumarsih.

Sugeng Natal, Bu. Mugi tansah sehat lan kiyat. Mugi Gusti tansah nganthi kita sadaya — ugi dhumateng para priyagung ing pamarentahan*.

*) Selamat Natal, Bu. Semoga sehat dan kuat senantiasa. Semoga Tuhan selalu membimbing kita semua — pun terhadap para pemimpin di pemerintahan.

2 Comments

soloskoy Jumat 24 Desember 2021 ~ 17.45 Reply

Jika membaca/mendengar Aksi Kamisan, yang langsung terkenang adalah almarhum Munir Said Thalib alias Cak Munir.

Mungkin lantaran saya sering mewawancarai Cak Munir semasa hidup tatkala saya jadi reporter di Jakarta.

Cak Munir dahulu seneng saya wawancara karena koran saya dikenal sebagai koran Jatim (Harian Surya yang terbit di Surabaya), dan dirinya pun asal Jatim (Batu, Malang).

Pemilik Blog Jumat 24 Desember 2021 ~ 19.18 Reply

Koran “daerah” memang harus bisa membangkitkan sentimen positif kedaerahan 🙏

Tinggalkan Balasan