Jangankan cuma ngeblog, urusan lain yang lebih wigati pun tak semuanya dalam kendali kita. Manusia itu saling tergantung.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kemarin seseorang bertanya apakah saya sakauw karena tidak bisa ngeblog. Saya jawab tidak, karena ngeblog bukan pekerjaan untuk mencari uang.

Hari ini saya belum dapat mengakses Blogombal.com. Pihak hosting pasti masih repot. Ada sejumlah klien penting, dengan bayaran dan fungsi penting, yang harus didahulukan. Ini bukan soal keadilan dan diskriminasi, karena saya berpengandaian kontraknya beda. Hak dan kewajiban masing-masing pihak juga berbeda dari blog hosting dengan WordPress.

Tanpa diatur kontrak pun, menurut akal sehat, kepentingan orang ngeblog pribadi seperti saya tentu beda dengan hosting untuk lembaga. Tingkat wigatinya berbeda.

Saya sih percaya kepada Rumah Web, Jogja, yang menyediakan hosting, bahwa mereka terus berupaya menyelesaikan masalah. Bila perlu meminta bantuan perusahaan lain. Orang Rumah pasti juga stres karena menyangkut kewajiban, tanggung jawab, dan reputasi. Maka saya tak mengusik dengan tanya kapan blog saya nongol lagi.

Apa yang terjadi pada blog saya juga terjadi pada blog lain yang berumah laden di Gedung Cyber, Jakarta: tidak bisa diakses. Menara di situ terbakar beberapa hari lalu sampai merenggut dua nyawa.

Lalu apa yang bisa saya lakukan? Tetap jelajah blog, karena sejumlah blog di Blogspot maupun WordPress, termasuk yang dengan nama domain sendiri, masih normal karena hostingnya berbeda tempat, bahkan di mana-mana, dengan backup memadai.

Nanti setelah keadaan pulih, dan saya ada cerita, lagi pula ingat dan sempat, atau sebaliknya, saya akan ngeblog lagi, tanpa tenggat. Tapi saya tak menjanjikan hal itu dalam bahasa Jawa: tan kendhat anggoné ngeblog.

Pondokmelati
Ahad 5 Desember 2021 10.51

(Tulisan diimpor dari Sanadyan.wordpress.comhttp://Sanadyan.wordpress.com)

2 thoughts on “Blog nglékar karena gedung terbakar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *