Ada orang saban hari memancing ke empang, situ, maupun kali. Padahal duitnya bisa buat beli ikan, dimakan orang serumah.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Suami mancing ke empang menghindari omelan istri di rumah

Saat membersihkan dua hiasan kayu ini saya teringat drama suami istri. Si suami kelewat suka memancing, si istri tidak mau atau malah tidak boleh ikut. Berangkat pagi pulang petang, suami makan siang di empang, kopi saset dan rokok kretek menjadi teman setia sepenuh sayang.

Orang bilang itu hobi. Ketika menjadi berlebihan, setiap hari suami memancing, entah dapat ikan atau tidak, di situlah drama tergelarkan. Kata seorang Mang Empang, “Kalo di rumah terus, jadi sinetron panjang, berantem mulu.”

Taruh kata biaya seharian memancing minimum Rp25.000, bisa untuk membeli satu setengah kilo lele isi sebelas sampai tiga belas ekor. Tambah bumbu sambelan Rp10.000. Empat orang di rumah bisa makan asalkan ada nasi.

Dulu di rute jalan pintas saya berjalan kaki melewati empang yang kemudian jadi kluster sekian rumah. Akhirnya saya hafal, dari pagi sampai sore orangnya itu-itu juga.

Tentu saya tak menanya mereka sedang apa. Saya khawatir dijawab, “Lagi ngeblog, Oom. Sesama pengangguran dilarang ngeledek.”

Istri merana ditinggal suami pergi mancing

3 thoughts on “Lagi apa, Mang? Mancing, Oom!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *