Ya harus jongkok di jalan beton untuk memotret guguran kemboja dari pohon tetangga depan rumah. Tumben pagi ini sedikit pelintas, pejalan kaki maupun pemotor dan mobil. Ada sih pelintas yang melihati saya, mungkin membatin ngapain bapak bersarung ini pagi-pagi sudah jongkok di jalan.
Ah, tapi mereka itu bukan pengganggu. Yang justru mengganggu adalah kucing yang mondar-mandir gelisah. Dia mau pup.
Sudah saya halau agar kucing menyebalkan itu enyah. Tapi begitu saya balik badan ke rumah, dia sudah memulai ritual paginya. Biasanya kucing lain menyusul. Warga satu RT tak berdaya. Pengampu kucing cuek saja.
4 Comments
BTW dalam hal kucing pup, di tempat saya pun menyebalkan, ndembik!
Yeah. Gitu deh.
Orang kalau disebut memiara kan ngopèni, merawat, bertanggung jawab atas makhluk kesayangan yang.
Tapi kalau sekadar mengampu, dalam arti memberi makan tanpa melatih pup, apalagi terhadap kucing liar, ya gitu jadinya.
Versi lain judul Keisengan Pagi Hari (sang bapak bersarung).
Kalau saya tak bersarung, dan jongkok di jalan, tetangga akan menelepon istri saya, lalu Pak RT turun tangan.