Suh atawa simpai sapu lidi bukan bikinan taliban

Kendaraan terbang tukang sihir Barat ini masih dijual di mana-mana, bahkan gelang pengikatnya juga, @ Rp2.000.

▒ Lama baca < 1 menit

Suh atau simpai sapu lidi dari taliban

Perihal keterceraiberaian sebuah keluarga atau brayat, pepatah Jawa mengibaratkan “kaya sapu ilang suhé“. Seperti sapu (lidi) kehilangan simpai.

Barusan saya menyapu dan baru kali ini memperhatikan simpainya lebih saksama. Bukan dari anyaman rotan melainkan karet ban atau tali ban (bukan taliban) dibalut plastik. Selama ini saya hanya tahu, suh sapu lidi sekarang bukan dari rotan, tanpa melamun lebih jauh.

Suh atau simpai sapu lidi di Tokopedia

Eh, tapi suh ternyata dijual di lapak daring. Saya hanya dapat menduga dua hal. Pertama: pembelinya adalah pehobi hasta karya, bisa bikin sapu sendiri dan punya lidi. Kedua: pemilik sapu lidi yang ingin mengganti tali ban — tapi apakah tidak berat di ongkir? Mendingan beli sapu baru.

Kalau telaten, bikin simpai sendiri dari pita keras pengikat kardus juga bisa.

4 Comments

junianto Senin 15 November 2021 ~ 18.03 Reply

Monggo kapan2 mundhut sapu lidi (bukan suh-nya) di warung istri saya.

Pemilik Blog Senin 15 November 2021 ~ 18.16 Reply

Nuwun sèwu, yang saya bayangin dari dulu bawa pulangnya ke Bekasi 🙏😇

junianto Senin 15 November 2021 ~ 18.43 Reply

lha kan bisa ditaruh di bagasi, kalau bawa mobil😁/bukan pas naik pesawat.

banyak lho konsumen luar kota bermobil, termasuk jakarta atau tangerang atau bekasi yg beli sapu (dan sejenisnya) setelah dhahar selat.

Pemilik Blog Selasa 16 November 2021 ~ 07.53

Nanti saya coba, ukur ruang dulu di bagasi 🙏

Tinggalkan Balasan