Apakah semua tempat cuci mobil dan laundry kiloan mengembalikan air ke tanah?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kita harus membayar utang air kepada tanah

Bukan isu baru. Dan pendekatan yang ini, di atas kertas kayaknya layak di banyak tempat. Saya tak tahu apakah semua kota dalam menerbitkan IMB mensyaratkan sumur resapan dan entah apa lagi untuk mengelola air hujan, untuk bak cadangan air maupun resapan. Tentu pertanyaan awalnya malah tangkisan meledek, “Emang pada bangun rumah pake IMB?”

Pemkab Sleman, DIY, misalnya, punya perda tentang pengelolaan air tanah (2014).

Kita harus membayar utang air kepada tanah

Soal air tanah, sejauh saya dengar, kampanye para calon kepala daerah jarang membahas, karena lebih mengutamakan janji mengatasi banjir. Soal air hujan dan air tanah dilihat terpisah.

Saya juga tak tahu apakah semua usaha cuci mobil dan laundry kiloan punya resapan untuk mengembalikan air sedotan ke tanah. Rumah indekosan dan asrama mestinya juga punya karena konsumsi airnya seperti hotel dan apartemen. Begitu pun untuk rumah pribadi dan villa yang punya kolam renang, tak cukup hanya pajak dalam PBB dan lainnya. Memang sih air kolam renang tak diganti setiap hari. Air kolam pun bisa beli, diantarkan tangki, tak harus menyedot sendiri. Tapi tetap ambil dari tanah, bukan menyuling air laut.

Kita harus membayar utang air kepada tanah

2 thoughts on “Kita berutang air kepada tanah

  1. nah ini bahasan yg menarik, nyar kali jd membangun rumah rencananya mau bikin sumur resapan kyk gitu, tp entah kapan, smoga dlm waktu yg deket hehe skarang di tempat saya jg parah soal ini, hujan dikit jalanan sdh tergenang aja.. makasih atas tulisan ini paman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *