Bagi saya, dia adalah pejabat humas utama yang menjaga citra Salim. Tapi wawancara khusus Kompas tak menguak lengkap.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Hari ini, 9 November 2021, pas ultah ke-70 Fransiscus “Franky” Welirang, salah satu petinggi Grup Salim. Kebetulan dia adalah menantu Sudono Salim karena merupakan suami Mira Salim.

Apa istimewanyaKompas memuat Franky? Justru karena tidak menarik. Tak ada info baru selain jabatan nirlaba sebagai penasihat Sekretariat dia Nasional Wayang Indonesia. Wawancara dua setengah jam, plus lima foto berpose yang terpublikaskan, tak melahirkan banyak info untuk publik. Si narasumber seperti bisanya enggan membuka sisi pribadi untuk publik, dan media pun menghormatinya.

Bahkan Kompas menulis dalam paragraf penutup, “Ia sekali lagi mengatakan tidak suka bercerita tentang dirinya ke publik, termasuk misteri awal mula kuncir di rambutnya yang panjang.”

Saya tak kenal Franky apalagi sebaliknya. Kesan saya selama ini dia hanya terbuka jika menyangkut bisnis. Saya menganggap dia sebagai pejabat utama public relations di Grup Salim pascareformasi politik Indonesia. Dialah menjaga citra Salim.

Yang beredar di luar isu korporasi dulu adalah kabar perintilan, dari rambut dikucir, kemeja tak rapi, ponsel lawas sebelum era smartphone, dan begadang menonton wayang kulit di desa karena Bogasari bikin gelaran untuk pedagang mi ayam tapi hadirin tak tahu siapa Franky.

Soal lain, saya pernah melihat foto Abdee Negara, hanya wajah, dan saya kira Franky muda. Mungkin Abdee nanti seperti dia sosoknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *