Ketika menonton video di YouTube saya lihat iklan sepatu sandal. Bukan bentuknya yang menarik melainkan atribut si sepatu: “… untuk bapak-bapak.” Baiklah, sepatu ini memang old fashioned banget. Seingat saya, belum pernah saya punya.
Terhadap sepatu ini ada teman yang menyebutnya “sepatu Taman Siswa”. Ada pula “sepatu Romo” — maksudnya pastor. Saya tak tahu alasan penyebutan, karena tak semua pamong Taman Siswa maupun pastor mengenakan sepatu sandal model yang ini.
Malah ada aktor Jogja yang dulu identik dengan sepatu sandal ini. Teman saya, aktor teater, di bawah Putu Wijaya, juga pernah memakai sepatu sandal ini.
Nanti kalau ada duit saya mau beli. Enak buat bertamu ke rumah yang membiasakan lepas alas kaki untuk semuanya orang — kecuali di rumah saya.
Β¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
5 Comments
Designnya cool menurut saya, nggak kayak design untuk bapak-bapak π Eh tapi mungkin disebut sepatu bapak-bapak karena yang beli kebanyakan sudah bapak-bapak semua kali, mas π
Kurang lebih begitu. Simbah kakung saya dulu punya. π
aha, sepatu sandal!
ada masanya sy bertaun2 tiap hari pakai sepatu sandal pakalolo untuk bekerja, sampai kemudian bosen dan berganti boots agar cocok dgn trail yg saya kendaraiπ
skrg tiap hari sy pakai sendal jepit yang sangat awet, dan tdk bakal tertarik dgn sepatu sandal bapak2 0yg diincar paman kalau ada duit ini (ah memangnya sekarang paman tiada duit???)
Padahal ngetril dalam kota ya? Gak cocok pake sepatu sandal. Begitu juga naik motor 500 Cc ke atas. π
Sekarang ndak ada duit, jalur nafkah tercekik pandemis. Kalo mau transfer jangan sungkan lho, wong yang nerima ndak rikuh ππ
baiklah, sy segera transfer ke nomor rek paman yang ganol ganol ganol itu….