Sebetulnya saya ini hidup mewah. Saya punya lima kacamata, kini tinggal empat, setelah yang satu saya buang karena gagangnya terlepas, dan lensa sering copot, tersebab dudukan siku gagang untuk sekrup sudah tidak bisa dipantek karena dhol oblak tanpa bisa ditolong. Itu kacamata baca. Dioptri plus, silindris.
Maka solusinya ya beli frame plastik termurah, Rp400.000, lalu lensa diganti seusai ukuran. Untuk kesekian kalinya orang optik heran atas pilihan saya, harga lensa termurah lebih mahal daripada frame.
Baru sebulan ganti kacamata baca, eh kacamata harian, progresif plus minus yang silindris, patah gagang kirinya. Terpaksa ke optik lagi, pesan kacamata dengan frame termurah dan berupaya dapat lensa termurah.
Untuk menunggu kacamata baru jadi dalam sepekan, gagang patah kacamata lama disambung oleh orang optik. Setelah kacamata baru jadi, tentu saya éman, saya sayang, maka si gagang sambung tetap saya pakai harian, padahal nilai dioptri masih dengan plus minus yang lama.
Kini empat kacamata itu adalah si gagang sambung, si kacamata baru, si kacamata baca, dan si kacamata hitam dengan lensa plus minus tapi dengan dioptri lama. Sejak dulu kacamata hitam saya kalau dipinjam orang buat berfoto lucu-lucuan hanya bikin pening.
6 Comments
kalau sy cukup mewah : dua kacamata progresif minus-plus, yg satu untuk serep, jarang dipakai.
progresif ini nganyelke : lensa yang paling murah pun tetap mahal dibanding lensa nonprogresif yg lumayan. untunglah😁 dpt subsidi 200 rebu dari BPJS kesehatan😬
Oh nyesel saya. Ada subsidi ya?
🙈
ke faskes pertama dulu, paman 😁
Oh gitu. Suwun 🙏
wah, lumayan mahal, saya kira ini postingan tahun 2012an. coba cek ig nya macitaglasses.id, murah meriah muntah. 200 ribu sudah bisa pilih lensa photocromic dan berbagai macam model frame.
Terima kasih, Kopi Dingin 🙏😇