↻ Lama baca < 1 menit ↬

Menjemur tas yang menganggur selama pandemi Covid-19

Dua tahun kalau menghitung durasi tas kerja yang tak saya pakai. Tas ini berhenti berfungsi sejak Oktober 2019 setelah saya kena PHK. Salah saya tak segera saya bersihkan lalu saya keluarkan isinya. Ada handuk mikrofiber, toilet bag kecil kecil, jaket parka tipis yang bisa digulung kecil, hand sanitizer, dlsb.

Saya dulu memang seperti siput, selalu membawa rumah yang kadang berisi laptop. Karena bisa saja tiba-tiba hidup nomaden. Soal kaus tidur dan pakaian dalam plus kolor ada di minimarket dan supermarket.

Ada satu tas lagi, ransel tipis buat kerja, yang sempat saya pakai ke bekas kantor saya, Februari 2020, tapi pulang dari kunjungan terakhir itu saya kebanjiran dalam hujan deras saat masuk kompleks sehingga taksi tak dapat masuk. Untung ransel saya pasangi tudung hujan. Laptop selamat. Sampai di rumah semua isi saya keluarkan, ransel saya jemur lalu saya simpan.

Setelah banjir pandemi meluas. Saya harus di rumah terus. Banyak hal yang tak saya pakai, sejak sepatu sampai baju dan topi.

Covid-19 menyadarkan kita, bahwa dalam keadaan normal karena sering pergi kita punya alasan pembenar untuk punya barang yang cenderung melebihi kebutuhan.