Pisang goreng apalagi pas sore hujan. Enak. Asalkan empuk, matangnya pas, dan… dari jenis kepok kuning. Kalau kepok putih buat pakan burung. Kepok kuning matang yang belum dimasak saya juga suka.
Dulu di Salatiga, sejak SD hingga mahasiswa, saya punya tugas mengambil setandan pisang kepok matang di kebun belakang. Pisang yang matang pohon, tak jarang cuma diturahi codot. Setelah memetik pakai tangga, baru saya tebang batang nya.
Pemetikan dan penebangan selalu telat karena diberi tahu tetangga bahwa pisang sudah matang. Sering saya tak tega, di celah tandan ada sarang burung emprit atau apa, pokoknya kecil. Kadang telurnya sudah menetas, ada piyik dalam sarang.
Karena anak-anak kuliah di Yogya, beberapa kali ibu naik tangga ambil pisang. Membawa turun setandan pisang melalui tangga bukan hal gampang. Apalagi kalau pisang di genting.
Selain pisang kepok ada juga pisang enak yang saya tak tahu namanya. Kulitnya kuning halus, cempluk, bikin kenyang. Saya lihat di laman blog Udfazi tak ada yang sesuai.
4 Comments
Cleguk eh cegluk!
Urip itu wang sinawang. Njenengan berlimpah makanan dan camilan plus aneka minuman. Iri saya 😁
wakkks!
nyatanya, hampir tiap hari (malam) kami pesan makan via GoFood, seringnya lauk tapi kadang nasi (goreng) juga, dan sering pula wedang ronde.
tentu saja kami nggak pernah nggofood menu selat solo….😁
Woooooo