Penjual ayam bakar ini selalu mengikat mati kantong plastik sambal, dengan menarik kencang, sehingga merepotkan konsumen. Maka saya pun...
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Mengajari penjual cara mengikat plastik sambal jangan pakai simpul mati

Hari ini saya merasa jadi konsumen yang cerdas lagi bijaksini yang memberikan solusi. Penjual ayam bakar itu saya tegur karena selalu mengikat plastik kantong sambal dengan simpul mati.

“Nggak gitu, Mas. Ngerepotin orang kalo mau buka sambal,” kata saya. Lalu saya ambil satu kantong kosong untuk memberi contoh simpul longgar.

Dia terus bekerja. Kantong berikutnya sudah selesai, tanpa simpul mati, saat saya masih memegang kantong kosong.

“Maksudnya Njenengan gini kan, Pak?” tanyanya.

Kalau dulu mungkin saya akan menanggapi, “Nah itu buktinya Mas tahu dan bisa, kenapa nggak dilakukan dari dulu?”

Tapi siang ini tidak. Saya cuma tersenyum di balik masker dan bilang, “Sip, Mas. Makasih.”

Hari ini saya merasa…

Ya, hanya merasa.

Bukankah pembeli tak pernah komplain?

2 thoughts on “Mengajari penjual cara mengikat plastik sambal

  1. Baiklah, sy akan cek ke mas-mas dan mbak-mbak di warung makan istri saya, kalau melayani pembeli take away, mrk membungkus plastik kuah selat solo/sambel gado2 mrk pakai cara simpul mati ataukah simpul longgar….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *