Tukar stiker kupon di zaman serbaponsel

Kupon kertas untuk diundi, tanpa mengisikan identitas, mungkin malah lebih aman dari sisi perlindungan data pribadi.

▒ Lama baca < 1 menit

Kupon berhadiah di Superindo Jatikramat Bekasi

Ternyata mengumpulkan stiker untuk ditukar barang itu masih ada. Misalnya menular 20 kupon stiker dengan pisau Santoku 12,5 cm tapi harus menambah Rp59.900. Kenapa tidak memakai gamifikasi di ponsel?

Mungkin pihak supermarket dan sponsor masih suka kertas karena akan menjangkau semua konsumen yang jumlah belanjaan memenuhi syarat, tanpa mengharuskan mereka menjadi anggota.

Kupon stiker juga memaksa setiap peminat untuk menyimpan kertas dengan bidang tempelan, mungkin di dompet atau barangkali di pintu kulkas.

Kupon berhadiah di Superindo Jatikramat Bekasi

Bagi saya sih merepotkan kalau harus menempelkan stiker satu per satu, apalagi kalau setelah hampir lengkap eh… kertasnya hilang. Lebih enak kalau poin dan stiker virtual terkumpul sendiri di ponsel. Memang sih harus ada cara menggiring pelanggan untuk memasang aplikasi, suatu hal yang di negeri maju kadang justru dihindari konsumen karena menyangkut perlindungan data pribadi.

Tinggalkan Balasan