Misalnya Orde Baru masih berjaya, semua tata niaga tak hanya jeruk dan cengkih mungkin akan dipegang Cendana dan kroninya.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Jeruk baby Jaffa lokal dari Malang bisa dimakan seperti Sunkist

Saat mengambil irisan kesekian saya baru memperhatikan stiker jeruk ini: Tlogo Arum CV. Saya cari nama itu, ternyata benar ada, di Malang, Jatim.

Stiker itu tertempel pada jeruk baby Jaffa lokal, kiriman dari teman saya. Mulanya akan saya peras karena setahu saya jeruk baby memang diperas, rasanya manis sedang tanpa asam, untuk bayi seperti anak-anak saya dulu.

Diiris saja, dimakan seperti Sunkist,teman saya mengusulkan pesan. Lebih enak setelah masuk kulkas, katanya lagi. Ternyata benar. Manis. Segar. Memang sih kurang rasa asam, tapi lebih enak dari jeruk baby biasa.

Lalu saya berpikir, sebenarnya ada berapa jenis jeruk lokal di pasar Indonesia? Yang saya ingat tentang jeruk antara lain virus jeruk CVPD yang merugikan petani dan… permainan anak-anak Cendana dalam tata niaga jeruk Pontianak pada masa Orde Baru, dari Humpuss ke Bimantara.

Heran saya, kenapa ada yang merindukan kembalinya era Soeharto. Apanya yang lebih enak? Mengkritik bisa celaka.

Dulu tata niaga cengkih (BPPC) dipegang Tommy. Ari Sigit (Arbamas) hampir memegang konsesi cukai minuman beralkohol, rencananya dimulai dari Bali. Konsesi iuran TV dipegang Sigit dan Sudwikatmono (Mekatama Raya).

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan tentang jeruk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *