Sudah lumrah. Kaleng kerupuk jadi dekorasi. Bahkan replika versi mungil, hanya bisa diisi kembang gula, pun dijual di mana-mana.
Ini soal eksotik: kaleng kerupuk adalah salah satu artefak Indonesia modern. Berbahan seng dengan jendela kaca, lalu tutup menelungkup di atas bibir pintu atas itu diberi pegangan.
Banyak orang Indonesia (terutama di Jawa?) punya kenangan terhadap kaleng kerupuk ala warung. Bahkan di rumah saya pernah dipinjami kaleng warung itu. Setiap kali kami beli, penjual tinggal mengisikan kerupuk.
Di sebuah hotel di Jakarta sembilan tahun silam saya melihat replika kaleng kerupuk ditempeli stiker bergambar kerupuk. Sepintas mirip beneran.
Di sebuah kedai makan dan kopi modern di Bogor, kaleng kerupuk menjadi dekorasi. Dalam jumlah banyak.
Eksotis memang. Padahal eksotik pada mulanya berarti asing, dari bahasa Yunani “exōtikós”. Asing terhadap barang sendiri? Romantis barangkali?
2 Comments
kaleng kerupuk ini juga kedap udara.. ajaib memang..
Oh iya ya. Kalo kelamaan jadi penguk