Apakah Anda punya kenangan tentang parkiran sepeda, atau malah justru pernah kehilangan?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Cara mengamankan sepeda

Di depan sebuah toko grosir, pemilik sepeda ini mengikatkan roda depan dengan gerobak motor juragan grosir. Penyebab: halaman toko tak terawasi, banyak tumpukan barang di teras sehingga menutupi pandangan dari dalam.

Lalu di grosir lain, si pemilik sepeda mengikatkan roda depan dengan tiang atap teras. Tak ada yang istimewa dengan cara preventif itu. Sekadar mencegah dalam arti berasumsi maling akan membatalkan niat karena ogah bekerja lama membuka rantai kecuali dengan gunting baja.

Sebenarnya sepeda hilang itu lumrah. Di Eropa yang makmur juga terjadi sehingga ada asuransi sepeda hilang. Malah maskapai selalu menerbitkan statistik sepeda dicuri.

Cara mengamankan sepeda

Kembali ke soal parkir. Jangankan sepeda. Motor saja tak punya tempat parkir khusus karena populasi banyak nian, sementara lahan semakin terbatas.

Kenangan masa lalu, tentang parkiran sepeda, dengan dok khusus untuk menjepitkan roda, kini hanya mewujud di beberapa mal. Di banyak sekolah pun setahu saya sudah tidak ada parkiran sepeda, apalagi jika murid yang bersepeda itu sedikit. Anak SMP pun pada naik motor.

Anda yang berusia 40 ke atas punya kenangan tentang parkiran sepeda?

6 thoughts on “Mengamankan sepeda

  1. Terakhir punya sepeda SMP. Sepeda mini yang ditrondol dan sistem rem yang diganti sesuai tren. Setelah itu nggak pernah punya dan nggak pernah naik sepeda lagi sampai hari ini. Pengin punya sepeda lagi tapi masih perdebatan panjang di rumah haha.

  2. baru saja kejadian, seorang teman kehilangan sepedanya yang diparkir di stasiun di Berlin.. menariknya, gemboknya ditinggal, dan rapih terpasang.. kalo melihat kanal Youtube LockpickingLawyer, memang gembok dan rantai kunci sepeda ini termasuk yang rentan diserang, dan mudah dibuka..

    teman yang kehilangan mengaku, harga gemboknya lebih mahal dari sepeda yang ia beli.. di satu sisi, ia masih “untung” karena gemboknya yang lebih mahal itu masih bisa dipakai.. 😅

    lalu apakah berarti gembok mahalnya jadi tidak berguna? entah juga..

      1. Hahahaha.
        Saya pakai gembok laptop karena mau pergi naik sepur.

        Sebelumnya waktu belum pake gembok, kalo di kedai 24 jam, belum zaman wi-fi tapi saya kejar sinyal buat mobile data, laptop saya titipkan kasir kalo mau ke belakang.

        Di sebuah coworking place, spekulatif saya tinggal laptop di meja karena saya mau pipis. Saya cuma bilang ke staf. Saya berani gitu krn ada CCTV dan saya sudah berjam-jam di sana.

        Repotnya, tas entah apa isinya, kalo dari brand yang paling ehm, rawan sikat oleh maling.

        Di Belanda, petunjuk pariwisata tak malu mengingatkan agar waspada, bahkan ketika duduk ngopi dengan tas dekat kaki. Banyak penjahat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *