↻ Lama baca < 1 menit ↬

Mendapatkan capung tersesat di dalam rumah

Jawaban menggampangkan: karena dulu banyak capung dan anak-anak kurang mainan. Saya menanya diri sendiri dan menjawab sendiri setelah menemukan capung mati di antara rak dan sofa.

Dulu? Kapan? Masa kecil saya dan generasi lebih tua. Memang pernah ada tugas dari guru untuk menangkap capung, antara lain untuk mengisi insektarium.

Akan tetapi di luar tugas, saya lupa dulu pernah menangkap capung untuk apa. Tapi ketika memungut capung mati itu saya merasakan sensasi yang sama saat bocah, dan juga empat belas tahun silam: tekstur sayap yang tipis kasar agak lengket.

Anak-anak saya, meski sudah dewasa, agak takut ketika mendapati capung mati. Seandainya saya jadi mereka mungkin juga sama reaksinya. Antara lain karena belum pernah mengejar capung bin kinjeng bin kotrik alias papatong dan hanya mengejar. Selain itu juga lantaran belum pernah menangkap. Apalagi mengenal sekian jenis capung.

Kini hampir tak ada lagi tebing sungai dan lahan kosong berumput di kota untuk bermain. Entahlah apakah masih ada tugas dari guru untuk menangkap capung, untuk melengkapi tugas mengumpulkan gambar dari internet.