Jadi supaya kebal terhadap bau tak sedap, kita harus menyetel otak kita?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Pewangi mobil Dwangi bikinan Malaysia

Pertanyaan dalam judul berlaku untuk semua merek. Beda hidung beda jawaban. Ada yang bilang seminggu, tiga minggu, bahkan sebulan. Untuk dua contoh dalam posting ini saya tidak tahu karena belum mencoba.

Produk pertama bikinan Subang Bestari, Shah Alam, Selangor, Malaysia. Harganya Rp60.000, dua tahun sudah dijajakan di tempat cuci mobil langganan saya. Produk kedua, Cleopatra bergambar penari janger, harganya Rp40.000.

Pewangi mobil cap Cleopatra bergambar penari janger

Soal wewangian untuk badan maupun ruang selalu beragam kekuatannya. Satu hal yang saya heran, kenapa bau tak enak malah lebih awet?

Jangan-jangan karena otak selalu menolak maka bau itu menyergap terus. Misalnya baru kencing tikus di bawah ruang mesin mobil.

Lebih dari sekali saya naik taksi, bau keringat orang di kok belakang masih bertahan. Baunya tak sedap, takkan memantik dorongan purbawi bernama feromon.

Sedangkan bau wangi, apalagi keharumannya sesuai selera kita, selalu diterima oleh otak namun berakibat hidung kita kebal. Ya, seperti orang pakai fragrance yang sama terus, lama-lama hidungnya imun, padahal orang lain dalam jarak semeter sudah merasakan aromanya. Malah untuk parfum yang kuat, meskipun si pemakai sudah keluar dari lift, tetap saja semerbak gandanya terkurung di dalam.

Jadi supaya kebal terhadap bau tak sedap, kita harus menyetel otak kita?

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *