Di dalam ruang tunggu bengkel AC mobil itu saya membuka kotak pendingin, mengambil minuman. Di rak teratas ada tiga kotak kue keranjang sisa perayaan tahun baru Imlek. Semuanya masih utuh. Rupanya tak ada yang berminat.
Saya juga sedang tidak berminat. Misalnya berminat pun saya harus meminjam pisau. Mana mungkin sebuah eh sepotong kue keranjang saya habiskan sendiri?
Makanan gratis belum tentu menarik orang. Serupa di mal bagus, nampan kue di tangan pramuniaga, yang berdiri di depan toko dengan mempersilakan setiap orang mencobai cuma-cuma, belum tentu dipedulikan orang.
Seseorang pernah bilang kepada saya, dunia ini tidak adil. Mereka yang kekurangan makanan jarang ditawari makanan gratis. Padahal dia sangat paham pemasaran.