Koran terbungkus plastik terkokot datang siang

Persoalan distribusi koran cetak adalah ongkos loper mahal padahal pelanggan menyusut. Maka Kompas kembali ke era "kom pas laat" (datang telat) seperti pada awal terbit setengah abad lalu.

▒ Lama baca < 1 menit

Koran Kompas terbungkus plastik terkokot datang siang

Hujan gerimis sejak pagi gelap, hari ini Kompas tumben datang, dalam kantong plastik terkokot (stapled). Sudah siang, selewat pukul sepuluh. Sebagai wong jadul penikmat transisi format media berita, saya melanggani Kompas digital (termasuk e-paper) dan sekaligus kertas.

Kalau soal koran datang siang, saya sudah terbiasa. Kadang koran absen pun saya maklum. Saya paham, semakin jarang orang berlangganan koran cetak. Tidak ekonomis bagi agen jika mereka masih mempekerjakan loper melampaui batas radius antar untuk segelintir pelanggan.

Koran cetak datang karena diantar tukang ojek daring yang berangkat narik. Soal waktu antar tergantung dia. Maka jadilah kom pas laat, kata generasi Hollands spreken, seperti pada masa awal Kompas terbit setengah abad silam.

Koran Kompas terbungkus plastik terkokot datang siang

9 Comments

Zam Minggu 31 Januari 2021 ~ 22.12 Reply

saya jadi penasaran, gimana misalnya orang Jerman berlangganan koran cetak. kemungkinan si koran dijejalkan ke kotak pos.. tapi kok sepertinya saya jarang melihat koran (kecuali koran iklan gratisan) dijejalkan ke kotak pos di apartemen saya. kemungkinan pertama, tidak ada yang berlangganan, atau koran sudah diambil oleh si empunya..

Pemilik Blog Senin 1 Februari 2021 ~ 08.37 Reply

Kata teman yang pernah jadi loper di Berlin, waktu antar dan posisi meletakkan koran harus pas, antara lain krn pelanggan punya pola

Donny Verdian Senin 25 Januari 2021 ~ 15.52 Reply

Koran cetak selalu berhasil membuatku teringat kenangan masa kecil, Paman. Saat aku dan alm. Papa ku selalu rebutan membaca Kompas. Dulu di Kebumen, Kompas datang lepas tengah hari karena dicetak di Gombel Semarang lalu diantar jalan darat ke Kebumen.
Kalau datangnya pas Papa sedang istirahat siang (jam 12 – 1) ya udah, Papa lah jadi pembaca pertama. Tapi kalau datangnya sesudah Papa kembali ke kantor, semua jadi milikku haha…

Pemilik Blog Selasa 26 Januari 2021 ~ 19.41 Reply

Sebelum ada percetakan jarak jauh, Kompas di beberapa daerah bisa menjelang sore, tergantung jaringan distribusi, karena dari Palmerah pukul tiga pagi.

Sebelumnya lagi, waktu saya kecil, Kompas Senin tiba Selasa 😁

Donny Verdian Rabu 27 Januari 2021 ~ 09.46 Reply

Wah ini menjadi jawaban atas pertanyaan lama Mick Jagger, “who wants yesterday’s papers” hahaha….

Pemilik Blog Kamis 28 Januari 2021 ~ 12.38

Lagu Indonesia yang menyebut koran misalnya dari Iwan Fals, dan God Bless menyebut tentang isi berita.

Lagu luar sih banyak. Bee Gees dalam lagu disko pernah Stayin’ Alive bilang
And you may look the other Way / We can try to understand / The New York Times’ effect on man 🤣

Didut Senin 25 Januari 2021 ~ 09.26 Reply

Apik’an iki sing nganter paman, terbaik. (^^)

devie Minggu 24 Januari 2021 ~ 17.08 Reply

sejak pindah domisili, terpaksa putus kontrak dengan Pakde Loper. kurun 1,5 tahun kemudian, pas balik lagi ke rumah lama. Pakde Loper sudah tidak bisa dikontak. sedih.

harus beradaptasi dengan bau kertas yang tak muncul di layar tablet sekarang.

Pemilik Blog Senin 25 Januari 2021 ~ 11.41 Reply

Semuanya berubah. Lebih cepat. 😇

Tinggalkan Balasan