Hujan gerimis sejak pagi gelap, hari ini Kompas tumben datang, dalam kantong plastik terkokot (stapled). Sudah siang, selewat pukul sepuluh. Sebagai wong jadul penikmat transisi format media berita, saya melanggani Kompas digital (termasuk e-paper) dan sekaligus kertas.
Kalau soal koran datang siang, saya sudah terbiasa. Kadang koran absen pun saya maklum. Saya paham, semakin jarang orang berlangganan koran cetak. Tidak ekonomis bagi agen jika mereka masih mempekerjakan loper melampaui batas radius antar untuk segelintir pelanggan.
Koran cetak datang karena diantar tukang ojek daring yang berangkat narik. Soal waktu antar tergantung dia. Maka jadilah kom pas laat, kata generasi Hollands spreken, seperti pada masa awal Kompas terbit setengah abad silam.
9 Comments
saya jadi penasaran, gimana misalnya orang Jerman berlangganan koran cetak. kemungkinan si koran dijejalkan ke kotak pos.. tapi kok sepertinya saya jarang melihat koran (kecuali koran iklan gratisan) dijejalkan ke kotak pos di apartemen saya. kemungkinan pertama, tidak ada yang berlangganan, atau koran sudah diambil oleh si empunya..
Kata teman yang pernah jadi loper di Berlin, waktu antar dan posisi meletakkan koran harus pas, antara lain krn pelanggan punya pola
Koran cetak selalu berhasil membuatku teringat kenangan masa kecil, Paman. Saat aku dan alm. Papa ku selalu rebutan membaca Kompas. Dulu di Kebumen, Kompas datang lepas tengah hari karena dicetak di Gombel Semarang lalu diantar jalan darat ke Kebumen.
Kalau datangnya pas Papa sedang istirahat siang (jam 12 – 1) ya udah, Papa lah jadi pembaca pertama. Tapi kalau datangnya sesudah Papa kembali ke kantor, semua jadi milikku haha…
Sebelum ada percetakan jarak jauh, Kompas di beberapa daerah bisa menjelang sore, tergantung jaringan distribusi, karena dari Palmerah pukul tiga pagi.
Sebelumnya lagi, waktu saya kecil, Kompas Senin tiba Selasa 😁
Wah ini menjadi jawaban atas pertanyaan lama Mick Jagger, “who wants yesterday’s papers” hahaha….
Lagu Indonesia yang menyebut koran misalnya dari Iwan Fals, dan God Bless menyebut tentang isi berita.
Lagu luar sih banyak. Bee Gees dalam lagu disko pernah Stayin’ Alive bilang
And you may look the other Way / We can try to understand / The New York Times’ effect on man 🤣
Apik’an iki sing nganter paman, terbaik. (^^)
sejak pindah domisili, terpaksa putus kontrak dengan Pakde Loper. kurun 1,5 tahun kemudian, pas balik lagi ke rumah lama. Pakde Loper sudah tidak bisa dikontak. sedih.
harus beradaptasi dengan bau kertas yang tak muncul di layar tablet sekarang.
Semuanya berubah. Lebih cepat. 😇