Di warung dekat rumah itu saya lihat dus kemasan penganan bertuliskan “bonus centong”. Memanjakan rasa ingin tahu saya si empunya warung membuka dus yang tersegel selotip. Benar, ada centong nasi di antara 20 batang stik wafer.
Harga sekotak wafer Chocolatos itu Rp18.000. Kalau konsumen memilih ketengan harganya Rp1.000 per batang. Harga centong plastik untuk nasi, di lapak daring, Rp22.500 per 50 buah. Artinya per buah Rp450. Tentu, pabrik beroleh centong dari pemasok dengan harga lebih murah.
Artinya centong bonus itu lebih mahal daripada, katakanlah, sendok kayu food grade yang Rp400 per buah asalkan beli 100 buah (artinya harus bayar Rp40.000). Namun jika pabrik wafer mendapatkan dari vendor tentu lebih murah.
Membandingkan centong dan sendok kayu tentu kurang tepat. Centong plastik bisa dipakai bertahun-tahun, sedangkan sendok kayu cuma sekali pakai.
Akan tetapi manakah yang lebih diperlukan setiap dapur: banyak centong ataukah banyak sendok, termasuk yang sekali pakai dan ramah lingkungan pula?
Eh sebentar, kayaknya ada yang meleset dalam asumsi saya karena saya belum menggali informasi dari para ibu rumah tangga yang mendapatkan bonus centong.
2 Comments
hmm.. untung tidak ada hadiah lain berupa sendok sayur, ya paman..
Sendok sayur lebih dari satu malah bagus 🤣