Selama ini saya hanya tahu sekilas di toko, lalu jadi hirau setelah ade petisi di Change agar produsen menarik galon sekali pakai Le Minerale. Tadi teringat hal itu sekeluar saya dari minimarket.
Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia menganggap galon yang itu ramah lingkungan karena berbahan PET, lagi pula menyangkut ekonomi pemulung.
Sedangkan Kementerian LHK menilai galon Le Minerale itu kontraindikasi dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.
Adapun BPOM menyoal cara komunikasi pemasaran Le Minerale yang menyatakan galon sekali pakai lebih sehat daripada galon isi ulang.
Saya belum menemukan siaran pers PT Mayora Indah Tbk. tentang penolakan produknya di masyarakat.
Saya terus terang saja masih bingung soal aman tidaknya galon sekali pakai dari sisi kesehatan dan lingkungan.
Soal air minum memang merepotkan terutama bagi anak kos. Misalnya setiap anak bisa memasang dispenser, pengangkutan galon ke lantai dua dan seterusnya jelas merepotkan, belum lagi memasangnya untuk dispenser dengan galon di atas.
Pengecualian berlaku jika Mas Agen bersedia membawa galon dari lantai bawah ke kamar atas sekalian memasangnya di atas dispenser. Tapi kalau di indekosan cewek gimana dong?
Dari blognya Lenny Lim, Travel Diary, sila simak sudut pandang dari sisi konsumen.
2 Comments
masalahnya mungkin di ukuran si kemasan.. soalnya kalo membuang botol sebesar itu, repot sekali..
Iya juga 😁