Tadi sekitar pukul lima seperempat, penjual nasi uduk di pinggir selokan sudah menunggu pembeli. Sambil duduk memunggungi Mbakyu Sayur yang sudah memarkir gerobak lebih awal, Mpok Uduk menonton video di layar ponselnya.
Saya tak tahu itu tayangan apa, tapi sempat saya intip tak ada wajah Korea. Hanya ada wajah Indonesia — ataukah Malaysia?
Sampai Februari lalu, ketika saya masih bisa bebas bepergian ke Jakarta karena belum ada pembatasan karena Covid-19, selalu saya dapati orang menyaksikan video di dalam kereta dan bus. Untuk mengatasi kebisingan mereka memakai pelantam suara (earphones, headphones).
Layar televisi dalam genggaman tak mengenal batas usia. Belum pernah ada peranti kecil sekomplet ponsel pintar sampai abad lalu menutup tirai. Belum ada dua puluh tahun kenikmatan tèknologis itu menyergap kehidupan khalayak.
2 Comments
kalo misal dulu belum ada ponsel, kira-kira orang menunggu sambil ngapain ya, paman? 🤔
Ngisi TTS dari buku TTS tipis