Ngapain aja selama korona? Pertanyaan setiap orang, baik sebagai penanya maupun tertanya. Hmmm… setiap orang punya rutinitas — setidaknya merasa melakukan hal berulang secara terpola, dan orang lain juga berpengandaian begitu .
Jemu? Aku tak tahu. Sebelum ada PSBB aku sudah sering di rumah, bekerja sebagai ronin — istilah untuk mempergagah diri, seperti halnya menjuluki diri pensiunan, setelah PHK hampir setahun lalu.
Tak ada hal baru? Selalu ada. Bahkan untuk hal yang mestinya menjadi kesadaran bertahun-tahun setiap kali membuka pintu rumah. Untuk hal yang semestinya…
Aku bersyukur tadi pagi merasakan keindahan saat membuka pintu. Tak merasa kerepotan harus mengambil ponsel yang sudah kelelahan disiksa aplikasi yang terus memperbarui diri, sehingga lama menghidupkannya, karena setiap aku tidur kamera aku matikan, untuk mengabadikan apa yang menurutku indah di mata lalu aku membayangkan foto hitam putih tanpa banyak olahan.
Selalu ada yang baru kalau kita merawat kesadaran.
6 Comments
Kalo yang statusnya Sultan, iseng-iseng ngisi waktu malah belanja yang aneh-aneh. Hehehe… Salam kenal, datang berkunjung semoga mendapat sambutan hangat.
Halo. Terima kasih, Anda sdh membiarkan diri tersesat. ππ
sisi baiknya, blogombal jadi makin sering update π
Terima jadi! πβΊοΈ
Saya bersyukur banget punya hobi yang nggak mesti bikin saya keluar rumah, Paman. Kegiatan-kegiatan random di masa lalu ternyata bermanfaat sekarang. Kalau nggak ada hobi, kayaknya saya sudah edyan. π
Lho saya pikir situ hanya bahagia kalo jalan-jalan meninggalkan rumah ππ