Banjir video musik berukuran gede di grup WA bisa merepotkan anggota yang kuota datanya cekak, tanpa wi-fi pula, tapi tak tahu cara membatasi unduh berkas.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sebelum pamit, Nona Manggis curcol, “Pagi-pagi Mama udah bete. Papa juga. Kayak orang senasib. Gara-gara grup WA.”

Kamsi menanggapi, “Emang napa?”

Manggis bilang, teman-teman ortunya suka menguras kuota internet papa dan mamanya dengan membanjiri video musik nostalgia yang diunduh dari YouTube.

“Padahal di rumah kan nggak pake wi-fi. Papa Mama udah saya ajarin jangan langsung download, tapi kambuh mulu. Katanya cocok sama lagunya. Satu video belasan mega. Lantas ngeluh, masa sih pensiunan ngabisin duit buat pulsa?”

Kamso pun menimbrung, “Biasanya di grup pensiunan emang gitu. Ada VJ yang melek tekno, lalu sisanya pada minta video musik, karena mereka males nyari di YouTube. Langganan Spotify dan Apple Music atau Deezer mereka juga emoh padahal punya duit, pake wi-fi. Ngirim link YouTube ke grup pun karena forward dari kiriman grup lain.”

“Apa hape mereka nggak penuh, Oom?” tanya Manggis.

“Kalo udah penuh ya dihapus, entar minta video lagi. Bagi mereka itu bagian dari silaturahmi. Video musik buat didengar, bukan diliat.”

“Napa VJ nggak ngirim via japri, tanpa membebani orang lain yang kuotanya fakir?”

“Silaturahmi komunal di atas segalanya. Reply privately di grup bagi mereka aneh. Permintaan secara publik kok dibalas privat.”

2 thoughts on “Generasi tua penguras kuota sesama via WA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *