Menurut Cak Lontong dalam pentas ulang tahun NU di Jakarta beberapa tahun lalu, burung gereja dan emprit kaji itu adalah contoh toleransi. Burung gereja bisa hinggap di masjid. Adapun emprit kaji bisa bertandang ke gereja.
Dulu burung gereja sering bertandang ke rumah saya di Bekasi. Sama seperti di rumah Salatiga dulu. Simbah Putri kadang menaruh bulir nasi di atas nyiru lantas meletakkannya di atas tiang jemuran, untuk aneka burung yang bertandang, kadang masuk kamar.
Di rumah saya sekarang, burung kerja sudah lama menjauh sejak saya memasang alat pengusir tikus berfrekuensi tinggi. Saya percaya klaim produsen bahwa alat itu bisa mengusir tikus, kurang cermat bahwa dari merek dan info produk sudah tampak bahwa alat itu adalah musuh burung. Bird-X mereknya. Produk versi lawas menggabungkan pengusir tikus dan burung.
Setelah alat saya pensiunkan, karena tak mampu menghalau tikus tanah dan tikus got, hanya beberapa kali burung datang. Setelah itu tidak.
Lalu saya beli silinder gantung wadah pakan burung. Saya isi biji-bijian sesuai saran lapak pakan burung. Si penjual menyebutnya pur.
Karena burung tak juga bertandang, saya menanya saudara yang memiara burung. Dia menyarankan saya menebar biji di tempat terbuka dekat bird feeder itu. Lama kelamaan burung-burung itu akan terbiasa, katanya.
Hingga hari ini, sudah empat bulan, burung-burung belum juga singgah di pagar saya. Mereka dulu sering hinggap di atas batang horizontal cantelan nomor rumah. Pintu gerbang dan nomor rumah selalu kotor mereka beraki. Artinya mereka nyaman. Kini kicauan mereka hanya di tempat jauh.
Anda punya saran?
3 Comments
soal burung ini, burung gereja di sini sering mendatangi orang-orang yang sedang duduk-duduk karena minta sisa makanan.. tingkahnya seperti kucing.. kalo ada gagak datang, terusir dia..
burung-burung kecil ini sering saya lihat masuk ke resto, terutama yang punya tempat makan di luar.. mereka hinggap di meja mematuki sisa-sisa makanan..
di balkon apartemen saya sini, juga beberapa kali didatangi burung.. tapi burung gagak..
Oh mewah sekali Zam! 👍
Ttg gagak, dulu saya di Jerman juga liat bbrp hinggap di balkon dan pucuk atap. Karena banyak pohon dan gak diganggu termasuk oleh kebisingan?
Di Putri Duyung Cottage Ancol, kalo kita sarapan di teras resto juga didatangi burung bukan gereja, nyari remah roti, kadang naik ke piring di meja kosong.
benar paman, si burung gagak ini sering kali berkicau dengan suara paraunya yang ngeselin, seakan meledek, koak.. koak. koak.. agak repot juga menuntut si gagak untung perkara kebisingan..
soal hewan liar, di taman belakang apartemen saya sering terlihat kelinci liar.. kalo ketemu manusia langsung lari bersembunyi.. saya pernah melihat tupai merah bahkan rubah liar melintas menyeberang jalan dari taman satu ke taman lain setelah mengendap-endap di antara mobil yang terparkir..