Saya terkesan oleh merek warung di Gofood ini: The Mamats. Ternyata Mamats bukan sebutan untuk keluarga, melainkan singkatan “makan hemat hati senang”.
Saya coba pesan gado-gado Bu Sri dengan telur rebus tapi tanpa lontong. Akhirnya makanan datang, sayang dalam Styrofoam. Rasa gado-gado lumayan enak. Telur rebus, dengan kulitnya, datang dalam keadaan lebih dari hangat.
Pertumbuhan warung rumahan, yang sebagian tak melayani pengudapan di tempat, jauh sebelum Covid-19, menumbuhkan aneka jenama. Para pemain lebih bebas memberi nama sebagai pembeda dan semoga tak menjadi sengketa merek seperti kasus Bensu. Memang sih, sengketa Bensu itu bukan kelas usaha mikro.
Kalau nama gado-gado Bu Sri memang terkesan generik sih. Pasti ada lebih dari satu di Indonesia. Yang saya tak paham, adakah tuntunan dari pemerintah soal pendaftaran merek bagi usaha mikro dan kecil, juga tak tahu berapa ongkos pendaftaran merek.