Seorang pemilik rumah di Bekasi, Jabar, punya cara untuk menghias kaca jendela sekaligus menjadikannya sebagai sepetak tabir. Dia pakai stiker semi transparan jenis sandblast. Sudah 14 tahun stiker menempel, masih awet, namun bagian pinggir mengerut sehingga menampakkan garis perekat.
Cara pertama (foto kedua), dengan bahan sama, lebih mahal: mengorder ke jasa cutting sticker di Mal Taman Anggrek, Jakbar. Saat itu, 2006, jasa stiker potong belum merata hingga ke kampung pinggir kota. Pemesanan dengan menyerahkan desain vektor (SVG), dari Clipart Microsoft, itu habis sekitar Rp200.000, hasilnya pun bisa diambil setelah sepekan. Mahal dan lama.
Kemudian pemilik rumah yang dulu termasuk pria iseng, karena suka coba ini dan itu, membeli stiker lembaran di toko stiker di Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Kota.
Setibanya di rumah dia petik daun singkong dari kebun tetangga jauh, lalu daun itu dibuat mal di atas karton sampul map. Lantas dengan cutter dia lubangi si stiker lembaran. Hasilnya ada di foto pertama dan ketiga.
Ah kalau saja ide ini saya bagikan saat KDR/WFH selama PSBB Covid-19 ya.
2 Comments
ini stiker pelapis yang biasa digunakan untuk menutup raung kaca di kantor-kantor itu ya, paman?
Betul. Beli per meter bisa. Pemilik rumah dulu belinya di toko stiker tempat para penghias motor mangkal. Dulu kan musim anak ganti warna motor tanpa ganti cat.