Saya tak tahu apa masalahnya, tapi ketika seorang pembeli memuji sepeda pesanannya itu “cakep”, si penjual menanggapi dengan kesal: “apanya cakep. tekor iya garagara ongkir..tlg dong pengertiannya jangan begitu lah”.
Setiap pujian punya alasan. Begitu pula dengan kejengkelan.