“Masé tadi nyari majun?” tanya Mas OB kepada saya, hampir 20 tahun silam, di tempat kerja lama.
Saya bingung, karena tak butuh jamu kuat dari ramuan herbal. Saya hanya butuh lap bersih dari perca kaus. Kalau di Jateng dulu ada menyebut kaus pelitur karena dipakai untuk menyekakan cairan pelitur pada kayu. Toko besi dan bangunan menjualnya.
Karena Mas OB itulah saya jadi tahu bahwa sebutan untuk perca kaus adalah majun, bahkan saat itu saya sampai membuka KBBI versi cetak.
Tadi siang saya minta si Entong beli majun karena majun yang saya pesan secara daring tak menyerap air. Gantian dia yang bingung, padahal saya dengar majun dari anak Betawi Kebayoran Lama, Jakpus. Kalau si Entong itu anak Betawi Pondokgede.
Akhirnya dia mendapatkan majun bukan berupa perca melainkan gulungan sisa kain tanpa sambungan, seperti karung tanpa dasar. Bahannya lebih bagus dari majun sebelumnya, tapi tetap kalah dari perca kaus katun Jupiter dan Swan.
saya baru dengar istilah majun ini, paman.. lalu apa bedanya dengan gombal?
Sama dengan gombal kalau majun sudah difungsikan sebagai lap 😁