Penerbit koran dan majalah pasti tahu laju minat pembaca TTS dari masa ke masa. Pada zaman ponsel ini, berapa banyak peminat TTS?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

TTS bahasa Jawa di Panjebar Semangat

Saya tidak bisa menyelesaikan teka-teki silang ini. Jangankan TTS berbahasa Jawa, TTS berbahasa Indonesia saja saya tak pernah dapat tuntas menjawab.

Untuk TTS di majalah Panjebar Semangat saya jarang, bahkan hampir tak pernah, mengisinya. Nama rubrik TTS di majalah itu Cangkriman Prapatan PS – artinya tebakan di perempatan. Kini karena ada KDR/WFH dan PSBB saya mencoba mengisi TTS tapi gagal. Misalnya berhasil, dan saya kirim, lalu menang terundi, saya akan beroleh Rp50.000. Akan ada tiga pemenang. Total hadiah Rp150.000.

TTS di Kompas Minggu

Untuk hadiah terbesar dari TTS, setahu saya ya dari Kompas Minggu: Rp250.000. Untuk enam orang pemenang berarti total Rp1,5 juta. Kalau TTS edisi khusus, Kompas memberi hadiah lebih besar, saya lupa berapa juta rupiah per orang. Dulu saat SMP dan SMA saya suka mengisi TTS, tak hanya di Kompas tapi juga koran lain. Bahkan saat SMP-SMA saya suka majalah Sport Otak.

TTS di Kompas Minggu

Sebangsa TTS tapi tak menarik saya adalah Sudoku. Soal angka. Bikin pusing. Dulu saya tahu Sudoku dari majalah Intisari. Buku Sudoku tentu saya tak pernah membeli. Kalau buku TTS Kompas saya pernah membeli, begitu juga menginstalasi aplikasi TTS Kompas untuk ponsel. Ternyata saya tak telaten mengerjakan.

Di luar negeri TTS masih laku. Dalam paket langganan The New York Times daring, jika Anda ingin juga mendapatkan TTS dan resep memasak harus membayar ongkos tambahan.

Majalah Sport Otak tahun 1977

*) Sejauh saya tahu, Sport Otak-lah yang mengilhami penerbitan aneka album TTS seukuran buku tulis namun tanpa hadiah.

~ Foto majalah Sport Otak dari koleksi Kemala Atmojo