↻ Lama baca < 1 menit ↬

Setelah barber laku lagi, sehingga pria muda meninggalkan salon yang berlabel ladies and gents, di mana-mana bermunculan kios cukur dengan logo berlanggam retro atawa vintage – minimal pada logo, tak sampai ke interior. Kalau kedai kopi sih tak semuanya mengambil gaya jadul.

Di Jabodetabek, tukang cukur identik dengan asgar, akronim “asli Garut”. Padahal sekarang belum tentu pemilik maupun juru cukur sekalian pangkasnya itu orang Garut, Jabar. Orang asgar yang top misalnya Agus Wahidin, pencukur SBY. Di kampungnya nama dia mungkin mengalahkan Sang Barber dari Sevilla.

Di Pondokmelati, Bekasi, Jabar, ada barber cap Gantenk – pakai “k” bukan “g” pada huruf terakhir supaya lebih tampan. Nah, spanduknya memuat logo dengan teks “logoname”, menemani ikon barber’s pole.

Kalau si pembuat spanduk mengunduh berkas vektor, mestinya teks “logoname” mudah dia ganti. Atau mungkin dia tak sempat?

*) Gambar previu logo premium via Shutterstok